Ilustrasi kebakaran (Foto: dok/kabarpapua.co)
SINAR HARAPAN--rumah dinas (Rumdin) Kapolda Papua Mathius D Fakhiri terbakar pada Selasa (17/1/2023) pagi tadi.
rumah dinas tersebut berada di Jalan Trikora, Dok 5 Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Warga kota Jaya pura terkejut dengan raungan mobil-mobil pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian.
Dikutip media setempat, warga terkejut karena api menyebar dengan cepat dan menghanguskan sebagian besar ruimah dinas Kapolda tersebut.
Api akhirnya bisa dikendalikan setelah upaya pemadaman oleh Dinas Kebakaran, Polri dan sejumlah instansi yang ikut turun tangan memadamkannya.
Sementara itu aktivis Papua, Natalius Pigai mengatakan dirinya tidak percaya jika rumah dinas Kapolda Papua tersebut mengalami kebakaran. Dia menduga, rumah itu hangus dilalap si jago merah karena ada yang sengaja membakarnya.
"Masa rumah dinas jenderal bintang dua, api tiba-tiba muncul dan terbakar merata karena korsleting listrik tidak bisa atasi? Naluri saya sebagai penyelidik profesional menyatakan dugaan kuat dibakar orang bukan terbakar. Tinggal pelaku mengaku dan rim Inafis jujur," kata Pigai, dikutip Republika.co.id, Selasa.
Dalam video yang beredar, rumah dinas orang nomor satu di Polda Papua itu habis dilalap si jago merah. Meski mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan, namun api terlanjur membesar hingga meluluhlantakkan seluruh bangunan.
Pigai pun tidak yakin dengan keterangan awal yang disampaikan pihak kepolisian jika rumah dinas di Jalan Trikora, Dok V Atas, Kecamatan Jayapura Utara, Kota Jayapura, terbakar karena aliran tegangan listrik. Dia merasa penjelasan itu sangat janggal.
Eks Komisioner Komnas HAM itu lebih percaya jika rumah itu kebakaran karena ada pihak tertentu yang sengaja membakarnya. "Dibakar atau terbakar? Jakarta selalu songong dan sombong," ucap Pigau.
Dia pun kemudian mengkritik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang salah dalam melakukan pendekatan terhadap rakyat Papua. "Zaman Jokowi telah ciptakan kebangkitan besar rakyat Papua karena arogansi, rasisme, dan rampok SDA. Perlu ingat bahwa 700 tahun bumi putra di Papua telah melawan pendatang. Saya minta Jakarta buka dialog yang bermartabat Jokowi," kata Pigai.