Kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (Foto: Antara/Budi Candra Setya/foc)
SINAR HARAPAN--Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 1,5 km dari kawasan kawah Gunung Ijen, menyusul peningkatan status Gunung Ijen menjadi level II ( Waspada).
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Suparjan mengatakan PPGA Ijen sudah meneruskan informasi ini kepada pihak terkait. PPGA juga meminta pendakian di gunung Ijen tidak sampai mendekati radius 1,5 km dari kawah gunung.
"Sesuai rekomendasi radius 1,5 km dari kawah aktif harus steril dari segala aktivitas. Jika tercium bau gas sulfur/belerang yang menyengat/pekat, maka masyarakat agar menggunakan masker penutup alat pernapasan," kata Suparjan, Minggu (8/1/2023).
Ini karena beberapa kejadian peningkatan aktivitas Kawah Ijen seringkali diikuti “outburst gas” yang merupakan letusan atau semburan gas yang berasal dari danau Kawah Ijen. Gas tersebut didominasi CO2 yang sangat berbahaya jika terhirup manusia.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ijen dari level I (normal) menjadi level II (waspada).
Tingkat aktivitas Gunung Ijen dinaikkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada) terhitung sejak 7 Januari 2023 pukul 14.00 WIB dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Gunung Ijen secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
Asap solfatara berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis, tinggi asap antara 50-400 meter dari puncak. Suhu air danau kawah pada Desember 2022 terukur 16 derajat Celcius.
Pada 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukkan suhu air danau kawah meningkat menjadi 45,6 derajat Celcius. Warna air danau kawah hijau muda, asap solfatara putih tebal tekanan lemah sampai sedang, bau gas belerang tercium kuat.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, Gunung Ijen mengalami gempa yang berfluktuatif, namun terjadi kecenderungan peningkatan gempa dangkal. Pada periode 1 Desember 2022 sampai 7 Januari 2023, PVMBG merekam 246 kali gempa hembusan, satu kali gempa tremor non-harmonik, tiga kali gempa tornillo, 890 gempa vulkanik dangkal, 20 gempa vulkanik dalam, sembilan kali gempa tektonik lokal, dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 2 milimeter (dominan 1 milimeter).
Berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian gempa hembusan dan gempa vulkanik dangkal sejak Juli 2022.
Pada periode 1 Desember 2022 sampai 7 Januari 2023, PVMBG merekam 246 kali gempa hembusan di Gunung Ijen. Ditambah dengan satu kali gempa tremor non-harmonik dan tiga kali gempa tornillo.
Masih ada lagi 890 gempa vulkanik dangkal, 20 gempa vulkanik dalam, serta sembilan kali gempa tektonik lokal. Kemudian tremor menerus dengan amplitudo 0,5 hingga 2 milimeter.
Artikel Terkait
Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, Warga Mengungsi
BNPB: Aktivitas Gunung Ijen Tak Khawatirkan
Ini Alasan PVMBG Tetapkan Status Gunung Semeru Naik Menjadi Awas
PVMBG Ingatkan, Abu Vulkanik Bikin Jalan Licin Saat Terkena Hujan
PVMBG Perkirakan Potensi Gerakan Tanah di Sejumlah Wilayah Pada Januari 2023