Reza menambahkan ada beberapa warga yang sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan diarahkan untuk rawat jalan.
"Ada 8 pasien diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing dengan status pasien rawat jalan," tambahnya.
Dihentikan
"Update korbannya 82. Sebelumnya 79 warga," kata Kapolres Mandailing Natal, AKBP Reza Akbar kepada Pro3 RRI, Rabu.
Ia menjelaskan, peristiwa keracunan gas itu setelah PT. SMGP melakukan uji alir sumur di daerah tersebut pada Selasa kemarin. "Di sumur T11 itu dilakukan uji alir mulai pukul 9.00 setelah diijinkan oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Itu pada pukul 14.00," ujarnya.
Di pukul 17.50 sampai 18.00 itu kegiatan uji alir dihentikan karena ada beberapa warga yang mengeluh pusing, mual dan muntah-muntah. "Hingga kegiatan uji alir dihentikan," ucapnya.
Ia mengatakan, kejadian keracunan gas tersebut bukan pertama kali terjadi di daerah tersebut. "Jadi di tahun 2021 itu pernah terjadi dan itu menimbulkan korban jiwa sebanyak lima orang," ujarnya. Kemudian, di tahun 2022 ini peristiwa keracunan gas ini telah terjadi empat kali.
Menanggapi hal itu, pihak Polres Mandailing Natal melakukan proses hukum atas kejadian tersebut. "Itu sedang berproses, jadi kita dari Polri melakukan penyelidikan, mendalami apakah ada kelalaian dari pihak perusahaan," ujarnya.
Menurutnya, penyelidikan kasus keracunan gas itu melibatkan saksi ahli. Apalagi, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM mengeluarkan hasil investigasinya terkait kejadian tersebut.