SINAR HARAPAN - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendesak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan untuk membuka secara rinci mengenai big data yang menyatakan mayoritas publik mendukung adanya penundaan Pemilu Serentak 2024.
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi mengatakan, pihaknya menilai wajar apabila masyarakat menaruh rasa curiga terhadap Luhut soal big data dari 110 juta masyarakat pengguna medsos menginginkan Pemilu Serentak 2024 ditunda.
"Persoalan big data itu perlu dibuka kepada publik, big data seperti apa yang dimaksudkan?" kata Baidowi di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Giliran Puan Tantang Big Data Luhut soal Pemilih PDIP Dukung Tunda Pemilu
Sosok yang karib disapa Awiek ini memandang, big data yang dimaksud Luhut kemungkinan berasal dari media sosial. Secara pribadi, dia curiga publik yang menyatakan sepakat melalui media sosial merupakan pemilik akun yang sama."Hanya saja punya lebih dari satu akun," imbuhnya.
Untuk sikap partai, Awiek menyatakan bahwa PPP tetap mematuhi konstitusi atau UUD 1945. Sehingga, wacana penundaan pemilu ditolak mentah-mentah oleh pihaknya.
"Sebaiknya Pak Luhut menyampaikan data saja secara gamblang yang beliau katakan, jelaskan saja ke publik mana basisnya seperti apa supaya clear persoalan ini," pungkasnya.(Muhamad Yudha)
Artikel Terkait
Organisasi Pegiat Pemilu Buat Petisi Tolak Penundaan Pemilu 2024
Survei LSI: 70,7 Persen Publik Menolak Penundaan Pemilu 2024
Muhammadiyah: Hentikan Wacana Penundaan Pemilu 2024
Taat Konstitusi, Gerindra Tolak Penundaan Pemilu 2024
Jimly Asshiddiqie Yakin Tidak Ada Penundaan Pemilu 2024
CSIS: Wacana Penundaan Pemilu 2024 Sudah Kehilangan Pamor
PDIP: Apa Kapasitas Luhut Ngomong soal Penundaan Pemilu 2024
Giliran Puan Tantang Big Data Luhut soal Pemilih PDIP Dukung Tunda Pemilu