• Rabu, 27 September 2023

"Potong Bebek Angsa" Aroma Pilpres 2019

- Kamis, 20 September 2018 | 09:10 WIB
Fadli Zon
Fadli Zon

JAKARTA - Anda tahu lagu "Potong Bebek Angsa"? Nah menjelang Pilpres, syair lagu anak-anak tersebut tiba-tiba ngehits karena diplesetkan menjadi nada Pilpres 2019. Adalah Wakil Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengubah lirik lagu 'Potong Bebek Angsa' berbau politik.

Sontak saja lawan politik Prabowo-Sandi pun ramai-ramai berkomentar dan menyodorkan lirik gubahan versi mereka sendiri. Lirik lagu tersebut ditulis Fadli Zon dengan huruf kapital di akun twitternya. Dalam liriknya, Fadli menyindir orang yang disebutnya gagal mengurus bangsa.

Lebih jauh, Fadli bahkan menyebut orang gagal itu memaksa ingin jadi pemimpin dua periode. Pemimpin itu disebur Fadli takut digantikan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Gagal urus bangsa, maksa dua kali," kata Fadli di akun twitternya @fadlizon, Rabu (19/9/2018).

Sontak saja pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin berlomba-lomba berkomentar. Salah satunya Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir. Inas awalnya mengkritik tindakan Fadli itu. Dia menilai Fadli mengajarkan masyarakat untuk melanggar hak cipta.

"DPR adalah lembaga yang bertugas menyusun dan mengawasi pelaksanaan undang-undang, bukankah begitu?" ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir, Rabu (19/9/2018).

"Lha, ini pimpinan DPR malah ngajarin melanggar UU No 28/2015 tentang Hak Cipta! Edan tenan," katanya seperti dikutip detik.com.

Inas menolak melakukan hal yang sama seperti Fadli, dengan mengubah lirik lagu 'Potong Bebek Angsa'. Alih-alih mengubah lirik, Inas malah menciptakan lagu baru dengan judul 'Gagal Mulu Lu!'."Pimpinan Dewan harus kreatif dong. Masa ngejiplak lagu!" ujarnya.

Begini lirik lagu Inas:

Karena gagal 2 kali
Kok pengen 3 kali
Jangan coba ganti Jokowi
Nanti lu kalah lagi
Nanti lu kalah lagi

PSI ikut mengkritik lirik lagu politik 'Potong Bebek Angsa' yang dibuat Fadli Zon. PSI menyebut Fadli sebagai oposisi gagal.

"Nyanyian potong bebek angsa adalah bukti bahwa oposisi hanya bisa menghasilkan tweet yang tak lebih dari nyinyir. Tak bisa memberi data-data bukti kegagalan, hanya suka dengan narasi kosong atau nyinyiran yang memprovokasi. Demokrasi kita akan miskin diskursus jika kemampuan oposisinya hanya begini saja," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amany kepada wartawan, Rabu (19/9/2018).

Kalau hanya membuat lagu, Tsamara tak kesulitan membuat lirik tandingan. Namun yang ditantangnya dari oposisi adalah gagasan tentang Indonesia. Berikut ini lirik 'Potong Bebek Angsa' dari Tsamara Amany:

Potong Bebek Angsa
Masak di Kuali
Maksa mimpin bangsa
Modal nyinyir lagi
Gagal Tandingi Bapak Jokowi lalalalalala

Partai Golkar juga menilai lirik bernuansa politis buatan Waketum Gerindra itu tak kreatif.

Halaman:

Editor: editor2

Tags

Terkini

X