Tito: Penyelundup Senjata Api Ke Wilayah Indonesia Bisa Dihukum Mati

Banjar Chaeruddin
- Kamis, 25 Mei 2023 | 17:49 WIB

Ilustrasi (Foto: Teras Batam)

SINAR HARAPAN--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa oknum yang melakukan penyelundupan, termasuk kepemilikan senjata api secara ilegal ke wilayah Indonesia dapat diancam hukuman mati.

"Berlaku undang-undang secara profesional dan penyelundupan termasuk kepemilikan senjata api bisa kena ancaman hukuman mati," kata Tito di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Kamis.

Untuk itu, ia menilai apabila ada oknum yang memberikan dan menjual senjata api kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua harus diberikan hukuman berat.

"Jadi, kalau untuk yang memberikan kepada KKB, yang menjual segala macam, terlibat urusan persenjataan sehingga memperkuat KKB, pendapat saya harus diberikan (hukuman) berat," ujarnya.

Sebelumnya, Tito mengungkapkan beberapa sumber pasokan dan amunisi senjata milik KKB di Papua.

Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012 menjelaskan bahwa pasokan senjata api ilegal yang masuk ke wilayah Papua berasal dari Papua Nugini.

"Saya pernah jadi Kapolda di sana (Papua), setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak," ujar Tito saat ditanya ANTARA terkait apakah senjata yang dipakai KKB berasal dari jalan tikus perbatasan Papua-PNG, Kamis.

Senjata itu bisa masuk melalui jalur darat, menyebar dari perbatasan di wilayah Jayapura hingga Merauke. Kendati demikian, kasus senjata ilegal yang masuk melalui jalan tikus di perbatasan Papua-PNG dinilai tidak banyak.

Menurut dia, senjata ilegal itu merupakan hasil perampasan usai tembak menembak antara KKB di Papua dengan aparat keamanan.

"Sebagian besar senjata-senjata itu adalah senjata rampasan dari aparat yang lengah," katanya.

Tidak hanya itu, sambung Tito, senjata ilegal yang digunakan KKB berasal dari daerah yang pernah berkonflik, seperti Konflik Ambon Bersenjata. Sebab, senjata yang tersisa usai konflik dijual kembali.

"Senjata-senjata itu banyak yang sudah selesai konflik. Ini kan masih disimpan, itu dijual oleh yang berkonflik," tutur Tito.

Tito menambahkan Filipina adalah salah satu pemasok utama senjata api yang digunakan KKB. Adapun negara yang berbatasan langsung dengan Pulau Miangas, Sulawesi Utara itu memang terkenal memiliki home industry senjata dengan kualitas bagus.

"Itu ada yang masuk lewat jalur laut, ada yang melalui jalur udara. Kan ada pilot yang ditangkap itu," imbuhnya.

Secra garis besar Tito menyebutkan empat sumber senjata api yang dimiliki KKB Papua:

Pertama, adalah senjata hasil rampasan dari aparat TNI-Polri. "Kenapa saya bilang seperti itu? Ya saya pernah menjabat Kapolda Papua selama dua tahun," kata Tito usai Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (25/5/2023).

Kedua, KKB mendapatkan senjata yang berasal dari sisa konflik di Ambon beberapa tahun silam. "Senjata itu banyak yang sudah selesai konflik, masih disimpan, itu dijual," ujar Tito.

Ketiga, tambah Tito, KKB memperoleh senjata ilegal yang berasal dari Filipina. Hal itu sebagaimana kasus yang pernah diungkap Polri awal tahun lalu.

"Dari Filipina selatan kan bebas senjata, mereka juga punya industri rumahan yang banyak sekali kualitas bagus. Itu ada yang masuk lewat jalur laut, ada juga udara, kan ada pilot yang udah ditangkap," ucap Tito.

Keempat, KKB mendapatkan senjata melalui jalur tikus di Papua. Menurut Tito, kasus penyeludupan melalui jalur tikus tersebut tidak terlalu banyak.

"Kasusnya kecil sekali, dari jalan tikus yang ada di Papua Nugini," ujarnya. "Tapi itu bukan dari negaranya, bukan negara Papua Nugini, tapi elemen-elemen, orang tertentu".

 

 

 

Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Presiden Jokowi Hadiri Pembukaan Rakernas PDIP

Selasa, 6 Juni 2023 | 11:52 WIB

Jokowi Klarifikasi soal Cawe-cawe Politik

Senin, 5 Juni 2023 | 18:36 WIB
X