Pengungsi di Kodim Jayawijaya Mencapai 509 Orang, Korban Meninggal Sebanyak 12 Orang

Para pengungsi saat berada di Masjid Kodim 1702/Jayawijaya, Sabtu 25 Februari 2023. (KabarPapua.co/Dok Penrem 172/PWY)

SINAR HARAPAN--Jumlah pengungsi di lingkungan markas Kodim 1702/Jawawijaya masih bertambah hingga Sabtu (25/2/2023), buntut kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Kamis lalu.

Dikabarkan jumlah pengungsi tercatat sebanyak 509 warga yang kini berada di markas Kodim Jayawaijaya.

Kepala Stas Kodim 1702/Jayawijaya Mayor CHB Yusuf Rinding menyebutkan, warga mengungsi karena ketakutan dengan amuk massa di Wamena.  Mereka berdatangan ke Kodim secara bertahap untuk meminta perlindungan.

“Mereka datang bertahap pertama 135 jiwa, terus bertambah sampai Jumat kemarin (capai) 307 orang. Hari ini bertambah, tercatat sebanyak 509 baik anak-anak maupun dewasa,” ungkapnya, dikutip KabarPapua.co,

Yusuf menuturkan kebutuhan para pengungsi masih terpenuhi. Saat ini Pemda Jayawijaya sudah menyalurkan bantuan berupa 1 ton beras, supermi, selimut, air, gula dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi.

“Tempat penampungan pengungsian saat ini ada beberapa tempat baik di masjid, gereja dan di perumahan anggota kodim,” jelasnya.

Albert, salah satu pengungsi Wamena mengaku nekat mengungsi bersama keluarganya, karena ketakutan pasca amuk massa pada Kamis kemarin. Ia juga mengaku trauma dengan peristiwa sebelumnya yang telah menyebabkan belasan korban jiwa.

“Saya takut, makanya saya dengan keluarga lebih memilih mengamankan diri hingga situasi normal kembali kami pulang ke rumah. Saya berharap kejadian ini cepat berlalu agar aktivitas masyarakat kembali normal,” harapnya.

Diketahui kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya dipicu isu penculikan anak di Sinakma. Tercatat 12 orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam kerusuhan tersebut. Dari 23 korban luka, 18 orang di antaranya adalah aparat keamanan.