• Rabu, 27 September 2023

Tuding 'Food Estate' Gagal, Waketum Partai Garuda: Sengaja 'Digoreng' untuk Ganggu Elektabilitas Prabowo

- Selasa, 19 September 2023 | 11:08 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo meninjau lokasi food estate Kalteng beberapa waktu lalu.(Dok/Antara)
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo meninjau lokasi food estate Kalteng beberapa waktu lalu.(Dok/Antara)


SINAR HARAPAN - Wakil Ketua Umum (Waketum) dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai program Food Estate tidak gagal karena masih berada pada proses awal dan akan ada proses selanjutnya.

"Jadi, apakah food estate gagal? Tentu tidak karena ini baru proses awal, seperti yang telah dijelaskan Presiden RI Joko Widodo. Ada proses-proses selanjutnya yang harus dijalankan," kata Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 19 September 2023.

Teddy mengatakan bahwa food estate merupakan salah satu program pemerintahan Presiden Joko Widodo yang membutuhkan pembangunan yang cukup panjang. Sebagaimana dijelaskan oleh Jokowi, kata dia, food estate saat ini masih berada pada proses awal.

Baca Juga: Analis Politik Sebut Pilihan Politik Demokrat Dukung Prabowo Melawan Identitasnya Sendiri

"Penanaman pertama itu sudah pasti gagal, penanaman kedua tingkat berhasilnya baru 25 persen. Hal itu harus dilakukan terus sampai dengan tujuh kali penanaman baru bisa normal," ucap Teddy.

Presiden, lanjut dia, juga mengatakan bahwa pembangunan food estate membutuhkan keberanian dan sifat pantang menyerah.

"Presiden juga mengatakan bahwa kita harus berani untuk melakukan hal itu, jangan baru gagal pertama, sudah mundur. Kalau model begitu, sampai kapan pun kita tidak akan berhasil," ucap Teddy.

Baca Juga: Jokowi Sebut Informasi Intelijen Sudah Menjadi 'Makanan' Sehari-hari Termasuk Soal Sepak Terjang Parpol

Oleh sebab itu, dia menyayangkan beberapa pihak yang menuduh program Food Estate gagal.

"Program Jokowi, yaitu food estate, dituduh gagal oleh beberapa pihak, bahkan mengaitkan tuduhan kegagalan itu dengan urusan capres-capresan, dalam hal ini Prabowo dijadikan sasaran tembak," katanya.

Menurut Teddy, tuduhan tersebut mengarah pada kontestasi Pemilu Presiden 2024 untuk menjatuhkan elektabilitas dan popularitas bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Naik Rp6.000, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp1.081.000 Per Gram, Jual atau Beli?

"Mereka tidak ingin ini berhasil dan ingin proses ini berhenti. Tujuannya hanya untuk memenangi urusan pilpres, bukan untuk kepentingan bangsa," kata Teddy.***

Editor: Norman Meoko

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X