• Sabtu, 30 September 2023

Presiden dukung Gerakan Keluarga Maslahat sebagai wadah konsolidasI NU

Banjar Chaeruddin
- Senin, 18 September 2023 | 12:11 WIB

 

Presiden RI Joko Widodo berpidato dalam pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin, (18/9/2023). (ANTARA/Andi Firdaus).

SINAR HARAPAN--Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendukung Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah konsolidasi keluarga besar NU di level akar rumput hingga jejaring organisasi di level global.

"Kekuatan NU ini sangat luar biasa. jumlah anggotanya sangat banyak, sangat besar. Tersebar di seluruh tanah air Indonesia dan bahkan tersebar di berbagai negara," kata Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin.

Ia mengatakan kekuatan besar NU perlu dikonsolidasi dalam wadah organisasi dengan baik untuk meningkatkan kualitas, bukan hanya di tataran sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, tapi juga di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga kewirausahaan.

Presiden Jokowi setuju dan mendukung penuh skema digitalisasi dalam keorganisasian NU, sebagai gerbang konsolidasi kekuatan NU di dalam negeri, maupun yang berada di luar negeri.

"Kita semua menyadari kondisi warga Nahdiyin di akar rumput perlu didukung. Pemerintah menyambut baik inisiatif PBNU membentuk GKM NU," katanya.

Gerakan tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia, terutama Nahdiyin di level akar rumput, termasuk Nahdiyin muda yang bermain di level global, maupun yang sedang kuliah di luar negeri.

Presiden Jokowi mengatakan ikhtiar Nahdiyin yang sedang menempuh pendidikan ilmu teknologi, artificial intelligence (kecerdasan buatan), precision medicine merupakan investasi besar bagi bangsa Indonesia di masa depan.

Jokowi berpesan agar agar seluruh kompetensi yang didapat jangan sampai menghilangkan jati diri peserta sebagai Muslim dan keluarga Nahdiyin.

"Hal ini merupakan kekuatan besar NU untuk menyongsong masa depan. mereka-mereka ini harus dihubungkan dengan umat di akar rumput, mereka harus menjadi bagian solusi bagi Nahdiyin di akar rumput dan menyejahterakan umat," katanya. 

Kegiatan yang dibuka mulai pukul 08.30 WIB dihadiri sekitar 1.500 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.

Agenda Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes) 2023 mengusung tema "Dampingi Umat dan Memenangi Masa Depan".

Topik pembahasan seputar persoalan agama, terutama yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat.

Dalam pidatonya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan Munas-Konbes kali ini merupakan forum pengambil keputusan seputar konsolidasi agenda organisasi.

Selain itu, juga dibahas panduan yang akan disampaikan para ulama kepada warga NU dan masyarakat umum dalam menghadapi masalah dan dinamika masyarakat ke depan.

"Berorientasi bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam layanan NU, agar NU hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat dan membawa manfaat dan kemaslahatan nyata," katanya.

Sementara konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi NU.

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 dijadwalkan bergulir pada 18--20 September 2023 dihadiri oleh perwakilan 34 PWNU ditambah perwakilan cabang istimewa (PCINU) luar negeri.

Masing-masing cabang mendelegasikan lima peserta resmi sesuai jumlah sidang komisi yang ada, yakni Komisi Maudluiyyah, Waqi'iyah dan Qanuniyah, Program, Organisasi dan Rekomendasi.

Munas dan Konbes NU diadakan di dua lokasi, yakni Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap dan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

Ada tiga agenda yang disiapkan dalam side event Munas-Konbes 2023, yakni Bedah Buku Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama karya KH Yahya Cholil Staquf, Halaqah Netizen Nahdliyin, dan Lakpesdam Research Forum.

Turut hadir dalam agenda peresmian Munas-Konbes NU 2023 Ketua DPR RI Puan Maharani, serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM), yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB) Azwar Anas.

Selain itu juga turut hadir istri dari Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah.

Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Prabowo: Saya Tidak Mau Diadu Domba dengan Pak Jokowi

Sabtu, 30 September 2023 | 17:13 WIB
X