Oleh: Marzuki Usman
Sebelum penulis menuntut ilmu di Duke University di Kota Durham, North Carolina, penulis dicekoki oleh para tuan guru di Sekolah Rakyat - SR, sekarang Sekolah Dasar – SD bahwa Orang Amerika Serikat itu, nafsi-nafsi, sangat memuja pribadi masing-masing. Katanya, kalau ada orang terjatuh di jalan maka katanya tidak ada orang yang akan membantu si terjatuh itu? Ketika penulis sudah selesai mengambil titel strata dua yakni sebagai Master of Arts (MA) di bidang uang dan perbankan pada Duke University di Kota Durham, Provinsi Carolina Utara. Sambil menunggu kepulangan ke Jakarta pada November 1975, penulis kepingin memiliki pengalaman bekerja di Amerika Serikat.
Karena penulis suka usil maka ketika membaca “Iklan Garis” pada surat kabar, “Durham Morning Paper”. Di situ tertulis, “Pekerjaan Pada Pagi Hari Yang Menguntungkan!” Jika anda berminat silahkan call nomor ini: 485-6678 pada jam 4.00 pagi hari. Karena penulis orangnya suka ingin tahu maka pada jam 4.00 pagi hari itu, nomor telepon tersebut di atas penulis langsung telepon. Dijawab dari sebelah sana, “Hai engkau berminat iya?” Penulis menjawab, “Iya, dan apa pekerjaannya?” Dia menjawab aneh sekali, “Silahkan Anda datang ke alamat ini yakni disebut nomor tempatnya pada jam 5.00 pagi!”
Lalu, penulis pada hari berikutnya, pergi ke alamat tersebut. Ternyata adalah pompa bensin dan penulis melihat ada mobil sedan, dan tumpukan surat kabar. Dan, si dia menegur, “Anda orangnya?” Penulis jawab, “iya, dan apa pekerjaannya?” Dia berujar lagi, “Inilah Pekerjaannya yakni melempar surat kabar ke rumah para pelanggan. Dengan pekerjaan ini, saya bisa menghasilkan pendapatan bersih sebesar USD 500 sebulan. Ini pekerjaan berat, karena itu Anda harus bangun pagi pada setiap hari. Karena itu, kalau Anda kesiangan maka pelanggan Anda akan berhenti.”
Ternyata, memang ini pekerjaan berat. Akan tetapi penulis kalau mau berhenti, harus mempunyai orang lain yang akan menggantikan. Penulis sebenarnya, berdagang surat kabar. Penulis harus membayar per surat kabar seharga USD 0,10. Penulis melempar surat kabar itu sambil mengendarai mobil ke pekarangan rumah pelanggan. Supaya sebelum jam 6.00 pagi, sudah selesai pekerjaannya. Dan, untuk kantor-kantor, penulis tempatkan surat kabar itu pada mesin yang orang bisa beli sendiri dengan mesin itu.
Penulis harus tahu, hari libur orang Amerika Serikat, karena kalau tidak tahu maka surat kabar yang di kantor akan tidak laku. Dan surat kabar itu harus dibawa pulang ke rumah, sebelum diganti dengan surat kabar baru.
Pada waktu itu, surat kabar yang tidak laku itu, sudah memenuhi bagasi belakang dari mobil penulis. Dan penulis bingung, ke mana harus bisa membuang surat kabar itu. Untung timbul pikiran penulis bahwa kapan penulis membeli ikan segar, pada toko, dan si empunya Toko, menggunakan surat kabar bekas untuk pembungkus ikannya. Siapa tahu, si pedagang ikan itu mau menerima surat kabar bekas penulis itu. Ternyata, dia suka sekali, dan menawarkan akan memberi ikan. Sudah barang tentu penulis menerima tawaran itu. Rupanya orang Amerika Serikat itu adalah manusia biasa juga dan tahu membalas budi.
Jakarta, Menyambut hari Isra Mi’raj 1444 H