Oleh: Marzuki Usman
Peristiwannya terjadi pada 2002 persis di bulan Desember. Ketika itu Gus Dur (Abdurrahman Wahid) sebagai Ketua Umum Partai PKB berkunjung ke Kota Jambi. Pada waktu itu penulis tengah berada di Kota Jambi juga. Penulis menghormati beliau dengan berkunjung di hotel tempat beliau bermalam. Beliau berkenan menerima penulis. Dan, penulis melapor bahwa kemarin berkunjung ke Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat yakni Kota Muara Sabak.
Dalam pertemuan itu beliau berujar sebagai berikut. “Ya Marzuki, saya mendapat ide dari seorang ahli pelabuhan internasional, pada beberapa tahun yang lalu. Beliau itu berujar bahwa lokasi Tanjung Ujung Jabung adalah tempat yang paling baik untuk dibangun Pelabuhan Samudera Internasional Dunia”. Gus Dur melanjutkan ceritanya sebagai berikut: “Marzuki, dengan adanya Pelabuhan Samudera Internasional di Ujung Jabung itu maka semua kapal-kapal besar yang bertonase diatas 300.000 DWT akan dapat merapat ke pelabuhan itu!”
Beliau melanjutkan lagi sebagai berikut: ”Dan, kapal-kapal besar itu tidak bisa lagi melewati Selat Malaka dan tidak dapat merapat lagi di Singapura karena di situ dasar lautnya dangkal. Nanti Marzuki, kapal-kapal besar membawa gas yang berasal dari Qata, akan dapat merapat di pelabuhan itu untuk ditumpuk dan yang kemudian diteruskan ke Jepang, China, Korea, Kanada, dan Amerika Serikat. Dan, mereka juga tidak akan berlabuh lagi di Singapura dan yang lain-lain.
Dengan demikian, menurut Gus Dur, lokasi Ujung Jabung itu seharusnya segeralah dibangun, Pelabuhan Samudera Dunia!”
Penulis berharap semoga Pemerintah dan rakyat Indonesia dapat melihat karunia Allah SWT seperti apa yang telah dilihat oleh Gus Dur. Semoga harapan penulis itu akan dikabulkan oleh Allah SWT, Alhamdulillah.
Jakarta, medio bulan Pahlawan, November 2022.