Mardani H Maming (Foto: prolegalnews.co.id)
SINAR HARAPAN--Setelah Harun Masiku, kini Mardani H Maming tak berhasil ditemukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keduanya menghilang saat penyidik hendak menangkapnya.
Harun Masiku sudah lebih dua tahun menjadi buron, sejak Januari 2020. Hingga saat ini tidak ketahuan jejaknya. Apakah ada yang melindungi atau memang KPK tidak serius mencarinya. Faktanya hingga saat ini tak jelas keberadaannya.
Mardani Maming juga tidak berhasil dicokok ketika penyidik KPK menggeledah apartemennya Senin (25/7) kemarin. Maming akan ditangkap setelah dua kali mangkir atas panggilan pemeriksaan.
KPK mengancam akan menetapkannya dalam daftar pencarian orang (DPO). Maming akan menjadi buron. Tapi status itu tak akan mempengaruhi apapun karena Harun Masiku sudah lebih dua tahun berstatus DPO, tak juga ditemukan.
Harun dan Maming tentu tidak ada hubungannya. Kasusnya pun berbeda. Kebetulan saja bila keduanya adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keduanya juga sama-sama berasal dari luar Jawa.
Namun Maming lebih terkenal. Selain kader andalan PDIP Kalimantan Selatan, Maming juga Ketum BPP Himpunan Penguasa Muda Indonesia (HIPMI) dan Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ada spekulasi yang belum dikonfirmasi bahwa Maming keburu pergi ke luar negeri sebelum penyidik menggeledah apartemennya. Ada spekulasi, rencana penangkapan itu dibocorkan sehingga Maming keburu pergi.
Ada juga spekulasi bahwa Maming sengaja bersembunyi sambil menunggu keputusan gugatan pra peradilan yang diharapkan ditetapkan pengadilan Rabu besok. Kalau Maming memenangkan gugatannya, ia akan muncul kembali. Kalau kalah, Bisa jadui akan susah dicari.