Pemimpin Baru Singapura dan Dilemanya

- Sabtu, 11 Juni 2022 | 19:25 WIB
Taman Merlion adalah sebuah markah tanah dan objek wisata utama Singapura, terletak di One Fullerton, Singapura, dekat Distrik Bisnis Sentral. (Pikiran Rakyat)
Taman Merlion adalah sebuah markah tanah dan objek wisata utama Singapura, terletak di One Fullerton, Singapura, dekat Distrik Bisnis Sentral. (Pikiran Rakyat)

Oleh: Sjarifuddin Hamid

SINAR HARAPAN - Bila Singapura sekarang menjadi negara maju, tertib dan teratur, maka kredit harus disematkan kepada Lee Kuan Yew dan kawan-kawan. Mereka menjalankan pemerintahan dengan prinsip… leadership by example. Pemimpin menjadi contoh atau teladan.
Lee cs mematuhi peraturan yang mereka buat. Hukum ditegakkan terhadap koruptor sampai kepada mereka yang meludah, merokok atau membuang sampah sembarangan. Singapura mendapat julukan…fine city.

Dalam Corruption Perceptions Index tahun 2021 yang dibuat International Transparency, Singapura, Swedia dan Norwegia berada di peringkat keempat dari 180 negara, dengan skor 85. Bertengger di peringkat 1 adalah Denmark, Finlandia dan Selandia Baru dengan skor 88.
Tetangga Singapura berada di urutan ke 96 dengan skor 38 dari kemungkinan 100. Skor dibawah 50 menunjukkan negara yang bersangkutan mengalami masalah korupsi yang serius.

Kaderisasi
Kaderisasi dimulai dari dunia pendidikan. PM sekalipun sering secara langsung menyerahkan ijazah kepada lulusan sekolah menengah. Lulusan yang cemerlang dibina dan dipantau hingga perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Setelah itu, selain bekerja di instansi pemerintah, mereka juga berkiprah di perusahaan swasta.

Pemerintah menerapkan sistem merit saat mempekerjakan karyawan dengan mengutamakan kemampuan daripada koneksi politik atau nepotisme. Mereka yang cemerlang dan berdikasi mendapat tempat.

Para menteri umumnya menapak karir secara berjenjang dan berpindah-pindah atau merangkap jabatan. Tujuannya agar memahami persoalan secara utuh dan memudahkan koordinasi.
Para menteri juga menjadi politisi dengan menjadi calon PAP di wilayah pemilihan tertentu. Partai menjadi ajang kaderisasi dan keabsahan pemimpin. Apabila gagal meraih suara, nasibnya di ujung tanduk. Contohnya, Heng Swee-Keat, bekas menteri keuangan ,yang sempat dicalonkan menggantikan Lee.

Anggota Parlemen pada hari-hari tertentu piket di daerah pemilihan. Macam-macam pengaduan yang datang. Listrik tak menyala. Air di flat tak mengalir. Masih banyak lagi. Pengalaman menjadi anggota Parlemen sangat berguna untuk memahami kebutuhan dasar rakyat.

Kepemimpinan
Singapura hingga saat ini sukses menerapkan stabilitas politik dan keamanan. Mewujudkan sistem pemerintahan demokrasi parlementer dengan satu partai dominan. Mengendalikan harga barang dan jasa. Berhasil mengundang investor asing. Berorientasi kepada industri yang bersifat inovatif. Mampu memanfaatkan kelemahan negara tetangga dalam bidang pendidikan, jasa kesehatan, penyediaan minyak bumi dan gas alam serta perbankan. Menjadi hub bagi sektor transportasi udara dan kelautan Indonesia.

Kesuksesan tersebut juga karena PM Lee Kuan Yew meletakkan dasar kebijaksanaan domestik dan regional yang tepat. Dilanjutkan PM Goh Chok Tong dan Lee Hsien Loong yang melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan dunia yang makin dinamis.

Pengawasan terhadap modifikasi dilakukan Lee sebagai Minister Mentor sampai wafatnya. Kini Goh Chok Tong menjabat status itu.

Betapapun demikian, Singapura tidak bisa selalu bersandar ke belakang. Beban yang lebih berat akan dipikul pengganti Lee Hsien Loong. Ia pasti menemukan pola-pola tetapi formula penyelesaiannya tidak akan sama.

Menkeu Lawrence Wong digadang-gadang menjadi pengganti Lee Hsien Loong, namun belum dipastikan kapan rotasi kepemimpinan berlangsung. Seandainya Lee cs berpendapat penting untuk melihat hasil Pilpres 2024, maka pergantian terjadi tiga tahun lagi.

Wong, dilantik menjadi Wakil PM pada 13 Juni mendatang, relatif tak dikenal. Ia tak pernah memegang portofolio Menlu atau Menhan. Untuk itu PM Lee, sejak 2004, tampaknya cenderung membangun teamwork guna menutupi kekurangan Wong.

Teamwork penting karena sejalan situasi rumit akan dihadapi Singapura. Bagaimana sikap Singapura, yang merupakan anggota aliansi militer lima negara, bila hubungan Inggris dengan China memanas?

Halaman:

Editor: Joko M

Sumber: opini

Tags

Terkini

Teka – Teki Minang Lagi ?

Selasa, 30 Mei 2023 | 10:42 WIB

Teka – Teki Urang Minang ?

Selasa, 23 Mei 2023 | 08:36 WIB

Pingsan, Melihat Bidadari?

Selasa, 16 Mei 2023 | 09:13 WIB

Obsesi Masa Kanak-Kanak (Childhood Obsesion)?

Selasa, 9 Mei 2023 | 10:33 WIB

Jokowi, Jalan Rusak dan Sentilan Bima Yudho

Sabtu, 6 Mei 2023 | 16:31 WIB

Menetapkan “Sekolah Libur?”

Selasa, 2 Mei 2023 | 05:57 WIB

“Hidup Berakal, Mati Beriman!”

Rabu, 26 April 2023 | 07:20 WIB

“Ingin Tahu!”

Selasa, 18 April 2023 | 06:04 WIB

Mahfud MD Cawapres Kuda Hitam

Senin, 10 April 2023 | 06:00 WIB

Negeri yang Berlagak?

Selasa, 4 April 2023 | 06:10 WIB
X