PADA suatu hari pada tahun 1970-an akhir, penulis lagi bertukar pendapat mengenai kehidupan para lansia di Amerika Serikat, dibandingkan dengan di Indonesia.
Teman diskusi penulis adalah Prof. Dr. Marguirett Robinson, seorang Ahli Sosiolog yang terkenal di dunia, dari Harvard University, Amerika Serikat.
Beliau ini, pada waktu itu adalah salah seorang Konsultan, dari Proyek Penilaian Kegiatan Khusus dari Pemerintah Republik Indonesia, seperti : Program Kredit Bimas, untuk meningkatkan produksi beras, Program Keluarga Berencana, Program Inpres Sekolah Dasar (SD), Program Inpres Kesehatan, dan Program Inpres Pasar.
Program-program itu diteliti, kenapa Program itu berhasil, dan atau gagal. Yakni dilihat dari Sudut Ilmu: Ekonomi, Sosial, dan Organisasi.
Pada waktu itu, Ibu Prof. Dr. M. Robinson berkeluh kesah kepada penulis tentang Ibunya yang sudah sepuh (tua) sekali, sudah berumur 90 tahun. Dan Ibu beliau itu bermukim di Rumah Orang Jompo bersama teman-temannya yang lain.
Prof. Dr. M. Robinson berujar, “Kasihan sekali kepada Ibu saya, yang sehari-harinya mendengar keluh kesah teman-teman Beliau. Bahwa mereka harus mandi sendiri, dan ke wc sendiri.
Alangkah indahnya, kata Ibu Beliau, “Carilah Tenaga Terampil untuk ngurusi orang-orang jompo ini”.
Ibu Marguirett Robinson berujar kepada penulis, “Ya Marzuki andaikata, Indonesia menyediakan Tenaga Terampil Ngurusi Orang-Orang Jompo, maka orang-orang Jompo di Amerika Serikat akan bergembira sekali karena mereka diopenin atau diurusi oleh anak-anak muda Indonesia, yang sudah terlatih terampil mengurusi orang jompo.”
Penulis lalu bermimpi, “Andaikata Indonesia bisa menyediakan Pelatihan Tenaga Terampil Ngurusi Orang Jompo, maka mereka akan mendunia, ke : Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Australia. Dan, sekaligus menyebabkan banyak lagi dolar Amerika Serikat yang akan terbang masuk ke Bumi Indonesia.
Dan hal ini tentulah akan menambah jumlah cadangan devisa Indonesia. Pada gilirannya akan menambah jumlah orang-orang kaya di Indonesia. Semoga Allah SWT ridho. Amin. (Marzuki Usman)
Penulis adalah ekonom senior dan pendiri pasar modal.