• Senin, 25 September 2023

Mainan Kelabang (Lipan?)

- Selasa, 22 Agustus 2023 | 08:07 WIB
Mainan Kelabang (Lipan?) (foto: Istimewa)
Mainan Kelabang (Lipan?) (foto: Istimewa)

Oleh : Marzuki Usman

Ketika masa Periode Tahun 1950-an, penulis lagi menuntut Ilmu di Sekolah Rakyat – SR, pada waktu itu. Sekarang, sudah menjadi Sekolah Dasar – SD, di Dusun (Desa) Mersam, Ibu Kota – Kecamatan Mersam, Keresidenan, Jambi, Provinsi Sumatera Tengah. Pada waktu itu, rakyatnya hidup dari alam sekitarnya. Misalnya, makanan ikan, tersedia banyak pada Sungai Batanghari, yang lebarnya antara 300 meter sampai dengan 500 meter. Dengan demikian, untuk rakyat Dusun Mersam, cukup tersedia Protein Hewani - Ikan.

Orang Dusun Mersam, sudah biasa menangkap ikan dengan kedua tangannya, disebut “Mengecal”. Atau ditangkap ikannya, dengan : Pancing, Sekap dari Bambu, atau dengan alat, seperti : Jala, Tangkul, semacam alat penangkap ikan, dan sebagainya. Alat penangkap ikan yang berada di : sungai, rawa-rawa, danau-danau kecil, disebut Lebung! Dengan demikian, rakyat Dusun Mersam, cukup terpenuhi Protein Hewani dari : Ikan, Kancil, Kerbau, Sapi dan sebagainya.

Demikian juga, untuk mainan anak-anak. Di Dusun Mersam, pada waktu itu belum ada alat-alat permainan buatan dari pabrik, seperti : Boneka, Mobil-mobilan, Kapal : Terbang, Sungai, dan Laut, belum sampai ke Dusun Mersam.

Baca Juga: Ujar Gus Dur?

Oleh karena itu, anak-anak kecil yang berumur antara 6 tahun, sampai umur belasan tahun, mereka memanfaatkan kekayaan alam disekitarnya, untuk dijadikan mainannya sehari-hari. Bahkan mereka juga memanfaatkan hewan-hewan menjadi mainannya, seperti : Sapi, Kerbau, Kelabang (Lipan), Lintah, Monyet dan sebagainya.

Penulis ingin menceritakan bagaimana anak-anak di Dusun Mersam pada waktu itu memanfaatkan Kelabang (Lipan), yakni dengan memotong lehernya, dan hilang kepalanya, dan tinggal badannya. Kelabang yang sudah kehilangan kepalanya itu, masih bisa hidup sampai 6 hari. Maka Kelabang itu kami jadikan main-mainan.

Diantara teman-teman penulis ada juga yang Jahil. Mereka suka mengganggu anak-anak lain, lebih khusus anak perempuan, yang biasanya langsung berteriak kaget, maka teman-teman yang lain pada ketawa.

Baca Juga: NYELEKIT > MARAH ?

Sekarang, hal seperti ini sudah tidak ada lagi di kampung-kampung di Provinsi Jambi. Karena, sudah banyak mainan-mainan dari luar negeri? Maka yang beruntung, adalah pabrik-pabrik mainan anak-anak dari luar negeri? Kata Sohib penulis, pengusaha dari Surabaya berujar, “Kasian deh lo, mainan saja diimpor dari luar negeri! Kenapa tidak, mainan Lipan itulah yang di ekspor?”

Jakarta, Setelah HUT NKRI ke 78

Marzuki Usman

Editor: Yuanita SH

Sumber: Opini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Upaya Merebut Hati Pemilih Muda

Kamis, 21 September 2023 | 21:00 WIB

Aek Mati, Apa Itu?

Selasa, 19 September 2023 | 09:50 WIB

Peluang Besar Anak Muda DKI Jakarta Memutus Politik Uang

Sabtu, 16 September 2023 | 11:34 WIB

Dangdut Mendunia !!!

Selasa, 12 September 2023 | 09:20 WIB

Dilema Prabowo

Selasa, 5 September 2023 | 10:00 WIB

Lintah Barabai?

Selasa, 5 September 2023 | 09:04 WIB

Menunggu Langkah Kuda SBY

Sabtu, 2 September 2023 | 10:00 WIB

Mainan Kelabang (Lipan?)

Selasa, 22 Agustus 2023 | 08:07 WIB

Ujar Gus Dur?

Selasa, 15 Agustus 2023 | 09:34 WIB

NYELEKIT > MARAH ?

Selasa, 8 Agustus 2023 | 14:30 WIB

Mainan Kelelawar (Kampret)?

Selasa, 1 Agustus 2023 | 10:41 WIB

Barang Langka, “Es Batu?”

Selasa, 25 Juli 2023 | 08:01 WIB

Jubah Hitam, "Tuhan Menyayangi Mahluknya"

Selasa, 18 Juli 2023 | 11:29 WIB
X