Oleh : Marzuki Usman
Pada Tahun 1969, penulis bekerja di Departemen Keuangan R.I, diberi kepercayaan sebagai Asisten Staf Pribadi Menteri Keuangan R.I, Bapak Drs. Arief Djani MA. Dan, juga sebagai Staf dari Bapak Drs. Bahder Djohan, Kepala Seksi Analisa Perbankkan pada Sekretariat Direktorat Jenderal Keuangan R.I, Bapak Drs. Kartono Gunawan, MSt. Beliau ini juga adalah Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, memberi kuliah Ekometrika. Beliau ini meminta penulis untuk menjadi Asisten Beliau, pada kuliah Ekometrika. Teman penulis Sdr. Sutan Syahdan, dia juga ikut kuliah Ekometrika itu.
Pada suatu hari, dia mengajak penulis untuk ikut makan siang pada kedai, di Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia (U.I), di Jakarta Timur. Ketika kita makan disitu, setelah habis menyantap satu piring, “Nasi Rames”, beserta lauk pauknya, ada ikan, rempelo ayam, dan syuran-sayuran. Maka, dia minta tambuh satu piring lengkap. Penulis mengekor tabiat Beliau itu, seterusnya, habis tambuh satu piring, dia minta lagi Tambuh Separo!. Dan, penulis mengikuti juga. Setelah itu, dia masih minta lagi, “Tambuh 1/4 (Seperempat)!”. Penulis merasa heran sekali, karena ketika kuliah di Fakultas Ekonomi, UGM, di Jogja, paling banyak, “Tambah Separoh!”.
Dan, di kedai di Asrama itu, ada tambuh 1/4 (Seperempat)?. Barangkali di NKRI, hal seperti itu di Indonesia, cuma terjadi “Prektek yang Ajaib itu?
Baca Juga: NYELEKIT > MARAH ?
Ketika pada suatu hari, pengalaman ini, pengurus ceritakan kepada Gus Dur!. Dan, Beliau berujar, “Ya Marzuki itulah NKRI kita!. Hal seperti ini cuma terjadi di NKRI kita, dan tidak Dunia ini. Dan, banyak hal, Cuma adanya di Indonesia saja, di Alam Semesta ini!.
Jakarta, Mengarungi Bulan Mei 2023.
Artikel Terkait
Pemberantasan TPPO Digencarkan, Jangan Lupakan Akar Masalahnya Adalah Pengangguran
Era Firli, KPK Makin Memalukan Saja
Danau Air Tawar Pada Gunung Tujuh, Danau Tertinggi Di Dunia, Di Kabupaten Kerinci, Jambi
Wafat Karena Disedot Lintah
Orang Kaya Mersam Pada Tahun 1930-an?
Menanggapi Era Kecerdasan Buatan, Masa Depan yang Menjanjikan atau Pemicu Masalah Baru?
Jubah Hitam, "Tuhan Menyayangi Mahluknya"
Barang Langka, “Es Batu?”
Mainan Kelelawar (Kampret)?
NYELEKIT > MARAH ?