Mainan Kelelawar (Kampret)?

Oleh : Marzuki Usman

Dusun Mersam, adalah Desa yang pada waktu itu Tahun 1950-an, sebagai tempat bermukimnya, Bapak Camat dari Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Keresidenan Jambi. Penulis, pada waktu itu masih menuntut ilmu di Sekolah Rakyat-SR (dahulu), sekarang Sekolah Dasar–SD. Pada waktu itu, permainan kelereng, belum sampai dijual di Dusun Mersam.

Rupanya anak-anak Dusun itu, tidak kurang akal, untuk memiliki permainan seperti permainan kelereng. Rupanya, para generasi anak-anak sebelum eranya Penulis, Beliau-Beliau itu telah menemukan Buah Kelelawar yang tersebar di sekitar pohon kelapa. Rupanya, para Beliau ini telah menemukan Buah Kelelawar, disekitar dibawah setiap pohon kelapa, di Dusun Mersam. Penemuan ini, diteruskan kepada anak-anak Generasi – Penulis. Dan kepada generasi anak-anak Dusun Mersam di Era Presiden Sukarno, menggunakan Buah Kelelawar, sebagai ganti kelereng.

Adanya Pembangunan Lima Tahun (Repelita), maka mulai periode itu, anak-anak Dusun Mersam sudah pada memirsa TVRI, dan TV swasta lainya. Dan, begitu juga di wilayah NKRI kita. Maka, anak-anak kampung diseluruh wilayah NKRI, sudah pada menikmati permainan-permainan dari pelbagai kota di Indonesia. Dan, juga bahkan dari kota-kota lain di dunia!

Baca Juga: Barang Langka, “Es Batu?”

Sekarang ini, di Dusun Mersam, anak-anak bayi, sudah bermain dengan mainan yang di gerakkan oleh tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang sudah menggapai ke-seluruh desa di Indonesia.

Andakiata, tidak ada Pembangunan REPELITA yang dijalankan di Indonesia. Dan, yang kemudian dilanjutkan, dengan Kebijakan Pemerintah untuk menaikkan Kualitas Manusia Indonesia. Barangkali anak-anak kita, masih berkutat dengan Permainan Buah Kelelawar!. Tetapi sekarang, anak-anak desa juga sudah bermain dengan Hand Phone – HP, yakni Telepon Genggam yang sudah merasuk ke seluruh desa di NKRI kita. Alhamdulillah.

Jakarta, Awal Agustus 2023

Marzuki Usman