Oleh : Marzuki Usman
Ketika Bapak Prof, DR. Baiquni, sebagai Kepala Badan Tenaga Atom (BATAN), pada era Tahun 1980-an, dan 1990-an. Penulis pada waktu itu, mendapat kepercayaan dari Bapak Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bapak Prof. DR. Ali Wardhana, lulusan Doktor dari University of California Barkeley, di Negara Bagian California, Amerika Serikat.
Pada suatu pertemuan kami berdua saja, Beliau, Bapak DR. Baiquni menyatakan bahwa NKRI kita banyak sekali Karunia Ilahi, kepada rakyat dan Bangsa Indonesia, terutama didalam kawasan : “Alam Darat, Alam Laut, dan Alam Udara”. “Wahai Marzuki!” Ujar Beliau kepada penulis. Beliau melanjutkan sebagai berikut, “Marzuki, didalam kekayaan Darat, banyak sekali hal-hal yang unik, yang hanya berada di NKRI di dunia ini. Contohnya sebagai berikut : Danau Air Tawar yang Tertinggi di dunia berada di Kabupaten Kerinci, Jambi, yakni danau itu, pada ketinggian 2200 meter, Diatas Permukaan Laut (DPL).”
Penulis beruntung pada tahun 1976, sebagai Pejabat Eselon II, Departemen Keuangan Republik Indonesia, penulis ditugaskan untuk berdinas ke Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Sebelum penulis menjalankan Tugas dari Bapak Menteri Keuangan R.I. penulis menemui dulu Bapak Bupati Kabupaten Kerinci, untuk melaporkan kegiatan penulis pada masalah Keuangan Negara di Kabupaten Beliau.
Baca Juga: Pengalaman Masa-Kecil (Childhood-Experience) Di Dusun Mersam, Jambi
Beliau mohon maaf kepada penulis, bahwa Beliau mengatakan, di Wilayah Kabupaten Kerinci ini ada Danau yang tertinggi di dunia, di Gunung Tujuh, yang tingginya 2200 meter, Diatas Permukaan Laut (DPL). Saya persilahkan Bapak Marzuki kesitu, dan akan dikawal, oleh Bapak Sekretaris Daerah (Sekda), Bapak Muhamad Yazid. Dan, penulis terkesima, menyaksikan adanya Danau Air Tawar pada Ketinggian 2200 meter DPL. Dan, disitu, ada Air Terjunnya, yang dari situlah berasal air Sungai Merangin, yang terus ke Sungai Batanghari, dan lepaslah di Muara Sabak. Air Sungai itu kemudian pergi menyatu ke Air Laut China Selatan, dan terus ke Lautan Teduh, diantara Benua Asia dan Benua Amerika.
Dan, penulis secara bergurau, karena Air Terjun itu belum ada namanya, maka berilah nama saya. Rupanya usul itu diterima secara serius sekali oleh Bapak Bupati. Maka penulis mendapat kehormatan menamakan air terjun itu sebagai “Air Terjun, Marzuki Usman, disingkat menjadi Air Terjun MU”.
Maka, benarlah pendapat Bapak Prof. DR. Baiquni bahwa banyak sekali karunia Allah SWT kepada rakyat dan Bangsa NKRI kita. Allahu akbar Walillahilhamd.
Baca Juga: Teka-Teki _ Urang Minang III ?
Jakarta, Menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H.
Artikel Terkait
Obsesi Masa Kanak-Kanak (Childhood Obsesion)?
Pingsan, Melihat Bidadari?
Teka – Teki Urang Minang ?
Teka – Teki Minang Lagi ?
Inflasi Terus Turun, Berita Baik atau Buruk
Sekali Lagi Yang Ketiga, “Hati-Hati Dengan Obsesi Masa Kanak-Kanak (Childhood Obsesion)”
Teka-Teki _ Urang Minang III ?
Pengalaman Masa-Kecil (Childhood-Experience) Di Dusun Mersam, Jambi
Pemberantasan TPPO Digencarkan, Jangan Lupakan Akar Masalahnya Adalah Pengangguran
Era Firli, KPK Makin Memalukan Saja