Oleh: Marzuki Usman
Pada Tahun 1999, penulis dipercaya oleh Presiden Prof. DR. BJ Habibie untuk menjabat lagi sebagai Menteri/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di samping sebagai Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya. Penulis diberikan dua rumah dinas tetapi satu mobil serta satu gaji saja dan dua kantor dinas.
Karena penulis sudah memiliki rumah sendiri maka kedua rumah dinas itu hanya untuk kegiatan-kegiatan para pejabat supaya mendorong karyawan untuk bekerja keras. Rumah tersebut dimanfaatkan untuk tempat rapat dan berdiskusi.
Khusus untuk rumah dinas BKPM pada setiap malam Sabtu atau malam Minggu dipakai untuk bercengkrama sambil berkaraoke dan sambil berpromosi kepada para investor atau pengusaha dari pelbagai negara di dunia.
Bagi pengusaha dan investor asing yang berinvestasi di Indonesia, mereka merasa dimuliakan karena Menteri BKPM juga ikut hadir pada pertemuan-pertemuan itu. Ketika gilirannya teman-teman investor dari Taiwan diselingi dengan nyanyi dan joget-joget, penulis bertanya, “Kenapa para pengusahanya berinvestasi ke Irlandia yang jauh sekali jaraknya dari Taiwan? Kenapa tidak berinvestasi ke Indonesia saja!”
Mereka menjawab, “Kenapa kami mau berinvestasi ke Irlandia karena para pengusaha dari Irlandia pada datang langsung ke pada pabrik-pabrik di Taiwan dan mengajak investor Taiwan untuk berinvestasi ke Irlandia. Para investor atau pengusaha Irlandia itu menjemput bola, dan bukan hanya menunggu saja di Irlandia!
Hal seperti ini tidak terjadi di negara Kongo di Afrika. Di negara itu, hanya para birokratlah yang berkunjung ke negara-negara investor. Pejabat-pejabat itu bukanlah berusaha untuk menjemput bola. Mereka cuma menghabiskan waktu untuk bersenang-senang saja! Hasil akhirnya, tidak ada investor asing yang mau berinvestasi ke negara Kongo.
Menurut hemat penulis, kita di Indonesia haruslah berani belajar: bagaimana untuk menarik pengusaha luar negeri supaya mau berinvestasi ke Indonesia! Kita namakan “Kebijakan Jemput Bola kepada Investor Asing Sedunia!”
Kita berharap bahwa tidak berapa lama lagi Indonesia menjadi negara kaya di dunia! Semogalah, Insya Allah.
Jakarta, Selamat Menikmati Musim Hujan, Februari 2023