Ratu Tisha Destria pernah mencatat sejarah sebagai wanita pertama yang menduduki jabatan Sekjen di organisasi induk persepakbolaan nasional tersebut.
Lahir dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani, Tisha menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung jurusan Matematika.
Sejak masih duduk di bangku sekolah sampai kemudian berkuliah, Tisha menggemari olahraga sepak bola bukan sebagai pemain melainkan sebagai manajer yang turut membangun serta membina tim dari dasar.
Baca Juga: Pemerintah Tidak Intervensi, Silahkan Publik Desak Ketum PSSI Mochamad Iriawan Mundur
Dikutip dari Wikipedia, setelah lulus dari ITB tahun 2008, Tisha langsung menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan jasa perminyakan Schlumberger. Disini ia kemudian mendapat banyak tambahan ilmu, terutama dalam eksplorasi data dan konflik manajemen.
Untuk menambah ilmu dan wawasan ia juga mengikuti beragam seminar sepak bola internasional yang diadakan di Jepang, Belgia dan Denmark. Ia juga mendapat informasi tentang program FIFA Master yang disponsori FIFA.
pssiBaca Juga: Tragedi Kanjuruhan Dinilai Tidak Bisa Lepas dari Tanggung Jawab PSSI
Berbekal portofolio dari kegiatan seminar yang dia ikuti, Tisha kemudian mendaftar dan mengikuti tes program FIFA Master. Dari 6.400 pendaftar, akhirnya hanya 28 orang yang diterima, termasuk Tisha.
Setelah menyelesaikan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha berhak menyandang gelar Master of Art. Tisha lulus dengan hasil memuaskan menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Tisha lantas dipercaya untuk berperan dalam persepak-bolaan Indonesia yang salah satunya adalah menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016.Sukses dari gelaran acara tesebut, Tisha lantas diangkat menjadi Sekretaris Jenderal PSSI periode 2017-2020.
Tisha mengundurkan diri sebagai sekjen PSSI pada tanggal 13 April 2020.[4] Sepuluh bulan sebelumnya, Ia terpilih sebagai Wakil Presiden AFF.***
Artikel Terkait
PSSI Komunikasi dengan FIFA demi Hindari Sanksi Pascakerusuhan Malang
Pemerintah Minta Menpora Panggil PSSI Terkait Peraturan Pertandingan
Tragedi Kanjuruhan Dinilai Tidak Bisa Lepas dari Tanggung Jawab PSSI