Tragedi Kanjuruhan Dinilai Tidak Bisa Lepas dari Tanggung Jawab PSSI

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 11:55 WIB
Sejumlah warga menunggu identifikasi jenazah korban kerusuhan di depan ruang informasi Rumah Sakit Wava Husada , Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Dinas Kesehatan setempat mencatat puluhan korban kerusuhan tersebut belum teridentifikasi.(Antara/Ari Bowo Sucipto)
Sejumlah warga menunggu identifikasi jenazah korban kerusuhan di depan ruang informasi Rumah Sakit Wava Husada , Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Dinas Kesehatan setempat mencatat puluhan korban kerusuhan tersebut belum teridentifikasi.(Antara/Ari Bowo Sucipto)


SINAR HARAPAN - Koordinator Presidium Demokrasiana Institute yang juga merupakan Pengamat Kebijakan Publik, Zaenal Abidin Riam menilai tragedi Kanjuruhan sangat memilukan dan mesti ada pihak yang bertanggungjawab terhadap peristiwa tersebut.

"Tragedi yang memakan ratusan korban jiwa di Kanjuruhan Malang ini tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab PSSI sebagai lembaga induk sepak bola di Indonesia,” kata Zaenal Abidin Riam dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022.

Menurut dia, secara umum penyelenggaraan liga sepak bola di Indonesia merupakan tanggung jawab PSSI dan dalam menjalankan tanggung jawab tersebut menugaskan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai badan teknis yang mengurus liga.

Baca Juga: Kementerian Agama Ajak Gelar Shalat Ghaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Pada tingkat operasional liga, dia melanjutkan, PT. LIB membentuk panitia pelaksana yang bekerjasama dengan klub tuan rumah untuk memastikan jalannya setiap pertandingan.

"Dalam hal pelaksanaan, demi menjaga keamanan dan ketertiban, maka panitia pelaksana bekerjasama dengan pihak kepolisian dan jajaran TNI setempat untuk mengamankan jalannya pertandingan,” kata pria yang akrab disapa Enal ini.

Dengan mengamati alur penyelenggaraan liga tersebut, menurutnya PSSI pada dasarnya merupakan penanggungjawab utama berjalannya liga sepak bola di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Minta TGIPF Tragedi Kanjuruhan Tuntaskan Tugas dalam Sebulan

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya membuat sedikitnya 125 orang meninggal dunia. Kasus ini menjadi yang kedua terbesar di dunia dan saat ini banyak mendapat sorotan.

Presiden Joko Widodo juga memerintah jajaran di bawahnya untuk melakukan investigasi dengan cepat kasus yang korbannya juga menimpa anak-anak dan perempuan itu.

Pemerintah bahkan langsung membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Dalam TGIPF yang berjumlah 13 orang juga ada di dalamnya Menpora Zainudin Amali. Selain itu ada akademisi Rhenald Kasali dan Sumaryanto. Berikutnya pengamat olahraga, jurnalis, KONI, kemitraan hingga mantan pemain sepak bola nasional.***

Editor: Norman Meoko

Sumber: Antara

Tags

Terkini

X