• Rabu, 27 September 2023

FA Ajak Suporter Hormati Aksi Berlutut Pemain

- Minggu, 13 Juni 2021 | 04:59 WIB
Pemain timnas Inggris Mason Mount berlutut untuk mendukung gerakan Black Lives Matter sebelum laga kualifikasi Piala Dunia Grup I antara Inggris melawan San Marino di Stadion Wembley, London, Inggris.
Pemain timnas Inggris Mason Mount berlutut untuk mendukung gerakan Black Lives Matter sebelum laga kualifikasi Piala Dunia Grup I antara Inggris melawan San Marino di Stadion Wembley, London, Inggris.

JAKARTA - Asosiasi sepak bola Inggris, FA, mengajak para suporternya untuk menghormati para pemain tim nasional mereka yang akan melakoni aksi berlutut menyoroti diskriminasi dan ketidakadilan rasial jelang tiap sepak mula semua laga EURO 2020.

Aksi itu jelas akan dilakukan para pemain Inggris sebelum sepak mula laga pembuka Grup D melawan Kroasia di Stadion Wembley, London, Minggu (13/6/2021) malam nanti.

Gestur serupa dilakukan para pemain Inggris dalam dua pertandingan pemanasan jelang EURO 2020 melawan Austria dan Rumania di Stadion Riverside, Middlesbrough, pekan lalu, tetapi direspon dengan cemoohan segelintir suporter.

"Mereka melakukan ini sebagai mekanisme protes damai terhadap diskriminasi, ketidakadilan dan ketimpangan," tulis FA dalam laman resmi mereka, Minggu (13/6/2021) dini hari WIB.

"Secara personal ini sangat penting bagi para pemain dan nilai-nilai yang diwakili secara bersama oleh tim ini."

"Gestur persatuan untuk melawan ketimpangan bisa dilacak hingga abad ke-18. Ini bukan sesuatu yang baru, dan sepak bola Inggris secara jelas menyatakan bahwa ini bukan dukungan terhadap organisasi politik mana pun."

"Kami mengajak bagi Anda yang tidak setuju dengan aksi ini untuk bercermin atas pesan yang Anda sampaikan kepada para pemain yang Anda dukung."

"Tolong hormati permintaan mereka dan ingatlah bahwa kita harus terus bersatu mengatasi diskriminasi. Bersama-sama."

"Mereka akan melakukan yang terbaik bagi Anda. Mohon Anda juga melakukan hal yang sama untuk mereka," demikian pernyataan FA.

Sejumlah pertandingan seperti Wales lawan Swiss juga diawali dengan gestur serupa di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, pada Sabtu (12/6/2021) malam waktu setempat.

Sedangkan di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Rusia, hanya para pemain Denmark dan wasit Antonio Miguel Lahoz yang melakukannya sedangkan Rusia tidak dan suporter menyambutnya dengan cemooh yang bergemuruh.

Sementara itu, kapten Belanda Georginio Wijnaldum sudah menyatakan mereka tidak akan melakukan aksi berlutut dan memiliki kanal lain dalam perjuangan melawan diskriminasi rasial.(*)

Editor: editor2

Tags

Terkini

Pratama Arhan Selangkah Lagi Menuju Suwon FC

Selasa, 26 September 2023 | 17:43 WIB

Indonesia Raih Emas Pertama dari Cabor Menembak

Senin, 25 September 2023 | 16:32 WIB

Bawa Beban Berat, PBSI Berharap Tim Solid Sampai Akhir

Senin, 25 September 2023 | 16:12 WIB

Chelsea Diambang Degradasi Usai Kalah dari Aston Villa

Senin, 25 September 2023 | 14:56 WIB

Tampil Dominan, Marco Bezzecchi Juara MotoGP India 2023

Minggu, 24 September 2023 | 20:36 WIB

Asian Games 2023: Indonesia Kalah 0-1 dari Korut

Minggu, 24 September 2023 | 19:34 WIB

Muenchen Libas Bochum 7-0 Diwarnai Hattrick Harry Kane

Minggu, 24 September 2023 | 06:30 WIB

Jorge Martin Juarai Sprint Race MotoGP India 2023

Sabtu, 23 September 2023 | 19:44 WIB
X