SINAR HARAPAN--Presiden Jokowi telah menerima laporan dari ketua umum PSSI Erick Thohir, yang sekaligus membawa surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino.
Presiden kemudian memberikan dua instruksi kepada Ketum PSSI. Pertama, menyelesaikan peta biru transformasi sepak bola nasional. Kedua, kembali membuka pembicaraan dengan FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat.
Sanksi berat yang bisa dijatuhkan FIFA adalah larangan menjalankan berkompetisi dalam kejuaraan mana pun di tingkat dunia, seperti tahun 2015.
Erick Thohir dalam keterangannya usai diterima Presiden mengatakan bahwa FIFA mementingkan standar keamanan (security) dan keselamatan (safety) di enam stadion yang menjadi venue Piala Dunia U20 agar tidak terulang seperti pada tragedi Kanjuruhan.
"Kenapa juga FIFA mengecek lapangan yang enam dipakai ini sesuai dengan standar atau tidak juga karena itu. Jadi, memang security dan safety menjadi penting. Kita sebagai host country juga security dan safety menjadi penting," katanya.
Oleh karena itu, Erick akan berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tentang 22 stadion yang sudah diaudit oleh Presiden Jokowi.
Beberapa stadion yang sudah diaudit itu sudah dikategorikan berdasarkan ringan hingga berat untuk distandardisasikan sesuai dengan arahan FIFA.
"Ini menjadi hal yang sangat kita harus standardisasikan, yang namanya manajemen pertandingan, manajemen lapangan pertandingan itu harus menjadi hal-hal standar kalau memang kita mau menjadi transformasi," kata Erick.
Transformasi
Presiden Joko Widodo memerintahkan PSSI membuat peta biru transformasi sepak bola nasional usai Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar.
Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyampaikan sepulangnya dari Doha, Qatar, ia melaporkan hasil pertemuan tersebut dan membawa surat dari Presiden FIFA kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat siang.
"Membaca surat tersebut, Presiden menginstruksikan saya dua hal. Satu, segera membuat peta biru transformasi sepak bola nasional, seperti waktu disampaikan ketika saya menjadi Ketua PSSI," kata Erick saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Erick menjelaskan bahwa instruksi Presiden sangat jelas setelah membaca surat dari FIFA tersebut, yakni transformasi sepak bola dan negosiasi kepada FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat, yakni tidak berkompetisi dalam kejuaraan mana pun di tingkat dunia, seperti tahun 2015.
Presiden menginginkan agar peta biru transformasi sepak bola segera diselesaikan dengan target jangka panjang hingga tahun 2045.
Dalam peta biru itu, Erick diminta memaparkan target yang ingin dicapai ketika Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian keempat atau kelima terbesar dunia dengan jumlah penduduk 280 juta orang yang 55 persennya adalah anak muda.
"Apakah tetap jago kandang atau memang ada prestasi lainnya di luar negeri? Itu lah kenapa Bapak Presiden mendorong ini sebagai bahan untuk bernegosiasi dengan FIFA," kata Erick.
Erick menambahkan bahwa peta biru transformasi sepak bola ini menjadi bahan bagi Indonesia untuk bernegosiasi dengan FIFA.
Negosiasi ini bertujuan agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat dari FIFA, yakni dikucilkan dari persepakbolaan dunia.