Bahaya Kekurangan Vitamin B12: Kekurangan Sel Darah Merah Hingga Meningkatnya Peluang Depresi

- Kamis, 9 Februari 2023 | 09:50 WIB
Ilustrasi - Waspada bahaya kekurangan vitamin B12 bisa mengakibatkan gejala-gejala berikut. (Pexels)
Ilustrasi - Waspada bahaya kekurangan vitamin B12 bisa mengakibatkan gejala-gejala berikut. (Pexels)

SINAR HARAPANvitamin B12 dan zat besi adalah dua nutrisi utama dalam pembentukan Sel darah merah yang sehat.

nutrisi ini memainkan peran penting untuk mencegah beragam penyakit yang timbul dari kekurangan darah.

kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan.

Baca Juga: Mengenal Kakadu Plum, Superfood Kaya Vitamin C dengan Antioksidan yang Bermanfaat untuk Kesehatan Kulit

Bahkan sebuah studi mengungkap anemia defisiensi besi dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengalami depresi.

Akibat kekurangan zat besi, jumlah serotonin dalam tubuh bisa mencapai titik rendah.

Serotonin sendiri merupakan neurotransmitter penting dan penstabil suasana hati.

Baca Juga: Waspada Defisit Vitamin D, Ini Cara Penuhi Kebutuhannya Walau di Musim Penghujan

Gangguan kognitif, kesedihan, dispnea, hilangnya hipotensi postural, kelemahan otot, serta kelelahan mental dan fisik adalah beberapa indikasi dan gejala kekurangan vitamin B12 yang paling khas.

Namun, sulit untuk menginterpretasikan gejala secara akurat karena defisiensi vitamin B12 dapat berkembang bahkan ketika kadar darah berada di atas ambang batas klinis untuk defisiensi.

Dengan bertambahnya usia, kehamilan, penyakit kronis, dan penggunaan obat-obatan tertentu, kebutuhan harian akan vitamin B12 meningkat.

Baca Juga: Kenapa Vitamin K Penting Bagi Tubuh dan Penyembuhan Luka? Ini Akibatnya Kekurangan Vitamin K

Oleh karena itu, konsumsi harian 4-20 gram dianjurkan untuk mencegah kekurangan vitamin B12.

Vikas Chawla selaku Pakar Ayurveda, Vedas Cure mengatakan zat besi diperlukan untuk fungsi otak yang dapat memengaruhi perilaku psikologis.

Artinya, ketika individu memiliki kadar zat besi yang rendah itu bisa meningkatkan risiko mengembangkan sejumlah kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: PMJ

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X