SINAR HARAPAN - SEBAGAI makhluk sosial, dalam aktivitas keseharian, seseorang harus berinteraksi dengan orang lain, baik di lingkungan rumah maupun kantor sebagai tempat bekerja.
Andai semua orang itu baik dan menyenangkan, tentu tidak akan menimbulkan masalah.
Masalah muncul karena seseorang berurusan dengan banyak individu, dengan beragam watak. Dari pergaulan itulah seseorang tak jarang kecewa, kesal, marah, hingga terluka hatinya.
Baca Juga: Apa Hukumnya Membuang dan Membunuh Kucing dalam Agama Islam? Hati-hati, Jangan Sembarangan
Lebih menyedihkan lagi ketika berurusan dengan para penyumbang luka itu bukan hanya sehari atau seminggu, melainkan dalam jangka lama.
Karena, seseorang tidak bisa menentukan sepenuhnya siapa saja tetangga dan rekan kerja yang selalu terlibat dalam keseharian.
Berharap mereka memahami perasaan orang lain dan mengubah sikap buruknya bukan asa yang bisa dipastikan.
Baca Juga: Hati-hati, Kurang Minum Air Bisa Akibatkan Penuaan Dini hingga Gula Darah Tinggi
Yang paling mungkin dilakukan adalah membenahi hati sendiri dengan tidak gampang baper (terbawa perasaan), mengabaikan hal-hal yang tidak menyenangkan, lantas berfokus hanya pada hal yang menggembirakan.
Karena luka dan kecewa terkadang datang silih berganti, maka persoalan menjaga hati agar tetap damai adalah urusan jangka panjang.
Demi menjaga hati agar tidak rapuh menghadapi bermacam situasi, terapi hati secara berkala bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Hati-hati, Seringkali Tak Dianggap Berbahaya Gejala Stroke Ini Kerap Diabaikan Penderitanya
Ada banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan mengerjakan aktivitas yang mampu menghadirkan kegembiraan atau menciptakan sensasi terang di hati.
Menurut Galang Lufityanto, M.Psi., PhD., psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan hobi dapat memunculkan perasaan bahagia.
Dijelaskannya, riset di bidang ilmu saraf menemukan setidaknya ada dua senyawa kimia dalam tubuh yang memicu rasa bahagia, yaitu hormon Endorfin dan Dopamin.
Baca Juga: Studi Harvard yang Sudah Berlangsung 85 Tahun Sebutkan Ini Kunci Hidup Bahagia
Meski tidak otomatis menghilangkan kesedihan, melakoni hobi setidaknya akan "mengelabuhi" hati untuk mengesampingkan luka yang tidak perlu dirasa.
Peneliti di bidang neuropsikologi itu menyebutkan, Endorfin diproduksi tubuh ketika seseorang melakukan hal yang disukai. Dengan demikian, menjalani hobi bisa memicu produksi hormon Endorfin.
Artikel Terkait
Melihat Foto-foto Lama Bisa Buat Bahagia, Kata Psikolog
Psikolog: Rasa Bahagia Itu Sebuah Pilihan
Ini Pentingnya Mencintai Diri Sendiri Agar Hidup Bahagia
Buah-buahan, Sayuran, Olahraga Membuat Anda Lebih Bahagia
Afghanistan Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia