SINAR HARAPAN - DEPARTEMEN Kehakiman AS menggugat Google pada hari Selasa karena dominasinya atas pasar periklanan online.
Ini menjadi pertarungan hukum baru melawan raksasa teknologi yang berbasis di California.
Gugatan antitrust federal menuduh Google secara tidak sah mempertahankan monopoli yang telah "merusak persaingan yang sah dalam industri teknologi iklan."
Baca Juga: Google Play Umumkan Aplikasi dan Game Terbaik 2022, Termasuk Apex Legends Mobile dan Dislyte
"Google telah menggunakan cara anti persaingan, eksklusif, dan melanggar hukum untuk menghilangkan atau sangat mengurangi ancaman terhadap dominasinya atas teknologi periklanan digital," tambah gugatan itu.
Kasus ini diluncurkan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) bersama dengan delapan negara bagian: California, Colorado, Connecticut, New Jersey, New York, Rhode Island, Tennessee, dan Virginia.
Inti dari kasus ini adalah dominasi Google atas bisnis teknologi iklan, teknologi yang diandalkan perusahaan untuk kebutuhan periklanan online mereka.
Baca Juga: Google Doodle Rayakan Ulang Tahun ke-81 Gerald 'Jerry' Lawson Lewat Game Interaktif
Jaksa penuntut mengatakan Google "sekarang mengendalikan" sektor penting.
Yang berarti pembuat situs web berpenghasilan lebih sedikit dan pengiklan membayar lebih banyak, sementara inovasi terhambat oleh kurangnya saingan.
Artikel Terkait
Mantap, OPPO Akan Bikin Chipset Sendiri, Ikuti Jejak Samsung dan Google
Peluncuran Hp Lipat Google Kembali Ditunda, Bentuknya Disebut Mirip Samsung Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip
Cocok Buat Kamu yang Mau Upgrade Skill! Google Tawarkan Pelatihan dan Beasiswa, Simak Detailnya
Bantah Punya Hubungan Romantis dengan Istri Pendiri Google, Elon Musk: 'Ini Omong Kosong Total"
Mengelak dari Tuduhan Berselingkuh dengan Istri Pendiri Google, Elon Musk: 'Tidak Ada Hubungannya dengan Saya'
Sosok Nicole Shanahan, Istri Pendiri Google yang Dirumorkan Berselingkuh dengan Elon Musk
Muncul di Google Doodle Hari Ini, Ini Sejarah Mangkuk Ayam Jago yang Legendaris! Ternyata Ini Arti Lambangnya