Suhu Bumi di Tahun 2022 Masuk Rekor Terpanas Kelima yang Tercatat, NASA: 'Ini Mengkhawatirkan'

- Rabu, 18 Januari 2023 | 13:38 WIB
Suhu bumi pada tahun 2022 merupakan terhangat kelima dalam sejarah sesuai dengan laporan NASA. (Pixabay)
Suhu bumi pada tahun 2022 merupakan terhangat kelima dalam sejarah sesuai dengan laporan NASA. (Pixabay)

SINAR HARAPANSUHU permukaan rata-rata bumi pada tahun 2022 sama dengan tahun 2015 sebagai rekor terpanas kelima, menurut sebuah analisis oleh (NASA).

Melanjutkan tren pemanasan jangka panjang bumi, suhu global pada tahun 2022 adalah 1,6 derajat Fahrenheit, atau 0,89 derajat Celcius.

Ini di atas rata-rata untuk periode dasar NASA 1951-1980, para ilmuwan dari Institut Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa (GISS) di New York melaporkan.

Baca Juga: Brand Ini Luncurkan Dress Nyaman Namun Syari Sebagai Busana Umroh, Cocok untuk Cuaca Tanah Suci yang Panas

"Tren pemanasan ini mengkhawatirkan," kata Administrator NASA Bill Nelson.

"Iklim kita yang menghangat telah membuat tanda: kebakaran hutan semakin intensif; angin topan semakin kuat; kekeringan mendatangkan malapetaka dan permukaan laut naik," katanya.

"NASA memperdalam komitmen kami untuk melakukan bagian kami dalam mengatasi perubahan iklim," ujar Nelson.

Baca Juga: Setidaknya 15 Ribu Orang Meninggal di Eropa Karena Gelombang Panas, Jerman dan Spanyol Kena Dampak Terburuk

Sembilan tahun terakhir telah menjadi tahun terhangat sejak pencatatan modern dimulai pada tahun 1880.

Ini berarti suhu Bumi pada tahun 2022 sekitar 2 derajat Fahrenheit, atau sekitar 1,11 derajat Celcius, lebih hangat daripada rata-rata akhir abad ke-19, kata studi tersebut.

“Alasan tren pemanasan adalah aktivitas manusia yang terus memompa gas rumah kaca dalam jumlah besar ke atmosfer, dan dampak planet dalam jangka panjang juga akan terus berlanjut,” kata Gavin Schmidt, direktur GISS.

Baca Juga: Rusia dan Belarusia Sambut Proposal Komite Olimpiade AS Perbolehkan Berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2024

Emisi gas rumah kaca yang didorong oleh manusia telah pulih setelah penurunan singkat pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, kata studi tersebut.

Baru-baru ini, ilmuwan NASA, serta ilmuwan internasional, menetapkan emisi karbon dioksida sebagai rekor tertinggi pada tahun 2022, kata studi tersebut.

NASA juga mengidentifikasi beberapa penghasil metana super, gas rumah kaca kuat lainnya.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X