SINAR HARAPAN - ELON Musk menggelar polling di Twitter pada hari Minggu, 18 Desember 2022 meminta pengguna untuk memilih apakah mendukung atau menentang kepemimpinannya di jejaring sosial.
"Haruskah saya mundur sebagai kepala Twitter? Saya akan mematuhi hasil jajak pendapat ini," tulisnya.
Sebanyak 1,32 juta pengguna telah berpartisipasi dalam polling yang akan berlangsung selama 12 jam ini.
Sampai sekarang, 53 persen dari mereka yang memilih berpendapat bahwa Musk harus mundur.
Elon Musk menutup pembelian layanan media sosialnya pada 27 Oktober 2022.
Segera menyelesaikan pembelian, bos SpaceX itu memecat sejumlah eksekutif puncak.
Menurut dokumen yang diposting di database Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Elon Musk juga membubarkan dewan direksi perusahaan dan menjadi satu-satunya pemimpin jaringan media sosial itu.***
Artikel Terkait
Dimulai dari iOS, Twitter Terapkan Biaya Berlangganan 'Centang Biru' untuk Selebriti Hingga Perusahaan
Buntut Pengambilalihan Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Sebesar Rp60,9 Triliun
Twitter Siapkan Label 'Official' untuk Media, Tokoh Publik, dan Sumber Terverifikasi, Harus Bayar Juga?
Akun Palsu Sulit Dikenali, Verifikasi 'Twitter Blue' yang Baru Meluncur Sebabkan Kekacauan
Kondisi Twitter Makin Buruk, Eksekutif Keamanan Utama dan Orang Kepercayaan Elon Musk Mengundurkan Diri
Ribuan Pengguna Hengkang Gegara Tak Puas dengan Kebijakan Twitter, Aplikasi Berikut Kebanjiran User Baru
Buntut Kekisruhan Kebijakan Elon Musk, Balenciaga Hengkang dari Twitter