SINAR HARAPAN - GUBERNUR Maryland, Amerika Serikat, Larry Hogan mengeluarkan perintah darurat yang melarang perangkat dan jaringan pemerintahan dipasangi aplikasi TikTok.
Hogan, dalam berita yang disiarkan Reuters, Rabu, melarang sejumlah platform buatan China dan Rusia karena mengandung "risiko keamanan kepada negara dalam tingkat yang tidak bisa diterima".
Kantor eksekutif di Maryland diwajibkan menghapus produk-produk itu dari jaringan kedinasan dan mencegah akses untuk aplikasi tersebut.
Baca Juga: TikTok Now Resmi Diluncurkan, Pemilik Konten Bisa Memilih Audiens dan Kolaborator Konten
TikTok mengatakan aksi melarang aplikasi itu dipicu oleh misinformasi.
"Kami kecewa karena banyak kantor pemerintahan negara bagian dan universitas yang menggunakan TikTok untuk membangun komunitas dan menghubungkan konsitutuen, tidak lagi memiliki akses kepada platform kami," kata TikTok.
Gubernur South Dakota Selatan Kristi Noem pekan lalu menandatangani perintah eksekutif yang melarang pegawai negara bagian dan kontraktor memasang TikTok pada perangkat dinas.
Baca Juga: Saykoji dan Tiktok Berkolaborasi dalam Lagu Genre Hip Hop 'KASIAPI' Bersama NINETEEN
Gubernur South Carolina Henry McMaster pada Senin 5 Desember 2022 meminta kantor pemerintahan melarang TikTok dipasang pada perangkat ponsel dan komputer milik negara bagian.
Direktur badan intelijen FBI Chris Wray bulan lalu mengatakan aktivitas TikTok di AS membuat negara khawatir akan keamanan nasional. Pemerintah China berisiko menggunakan aplikasi itu untuk mempengaruhi pengguna atau mengontrol perangkat.
Wray juga khawatir aplikasi TikTok digunakan untuk mengontrol perangkat lunak pada jutaan perangkat.***
Artikel Terkait
Simak Daftar Nominasi TikTok Awards 2021
Otoritas AS Mulai Penyelidikan Efek TikTok pada Kesehatan Mental Pengguna Muda
Menang dari Amber Heard, Johnny Depp Bikin Akun TikTok! Dalam Satu Hari Diikuti Lebih dari 2,5 Juta Follower
Sehari Diposting, Video TikTok Pertama Johnny Depp Sudah Ditonton 23,5 Juta Kali
Baru Gabung TikTok, Victoria Beckham Langsung Bikin Kontroversi dan Banjir Hujatan
Unggah Video Anak Majikan Ganti Baju di TikTok, PRT WNI di Singapura Dipenjara Atas Tuduhan Voyeurisme
TikTok Now Resmi Diluncurkan, Pemilik Konten Bisa Memilih Audiens dan Kolaborator Konten