SINAR HARAPAN - Elon Musk pada hari Minggu, 4 Desember 2022 bertanya kepada pengguna situs jejaring sosial Twitter, apakah pendiri Wikileaks Julian Assange dan mantan karyawan Badan Keamanan Nasional AS Edward Snowden harus diampuni.
"Saya tidak mengungkapkan pendapat, tetapi berjanji untuk melakukan jajak pendapat ini. Haruskah Julian Assange dan Snowden diampuni?" Musk menulis pertanyaan untuk jajak pendapat.
Ia memberika opsi "ya" atau "tidak" di halaman Twitter-nya.
Baca Juga: 4 Pesawat Pengebom China dan Rusia Terbang Bersama di Atas Perairan Dekat Jepang
Di AS, Julian Assange, didakwa dengan kejahatan terkait kasus pengungkapan informasi rahasia terbesar dalam sejarah Amerika.
Dia menghadapi total 175 tahun penjara atas tuduhan tersebut. Selama tiga tahun terakhir Assange telah ditahan di penjara Belmarsh dengan keamanan maksimum di London.
Pada 28 November, publikasi Barat terkemuka, termasuk The New York Times, The Guardian, The Times, Le Monde dan El Pais.
Baca Juga: Kedubes Rusia Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur lewat PMI
Publikasi ini meminta pemerintah Amerika Serikat untuk membatalkan tuntutan terhadap Assange.
Snowden mengumumkan kepada publik pada tahun 2013 dengan informasi tentang metode pengawasan elektronik oleh badan intelijen AS, termasuk penyadapan percakapan para pemimpin asing secara ilegal.
Artikel Terkait
Twitter Siapkan Label 'Official' untuk Media, Tokoh Publik, dan Sumber Terverifikasi, Harus Bayar Juga?
Akun Palsu Sulit Dikenali, Verifikasi 'Twitter Blue' yang Baru Meluncur Sebabkan Kekacauan
Kondisi Twitter Makin Buruk, Eksekutif Keamanan Utama dan Orang Kepercayaan Elon Musk Mengundurkan Diri
Ribuan Pengguna Hengkang Gegara Tak Puas dengan Kebijakan Twitter, Aplikasi Berikut Kebanjiran User Baru
Buntut Kekisruhan Kebijakan Elon Musk, Balenciaga Hengkang dari Twitter
Twitter Makin Genting, Elon Musk Sudah Pecat Lebih dari 4.400 Karyawan
Elon Musk Tunda Peluncuran Verifikasi 'Berbayar' Twitter Blue, Sampai Kapan?