Namun, mungkin saja belum banyak perokok yang memahami perbedaan antara nikotin dan TAR, serta dampaknya bagi kesehatan.
Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, mengatakan nikotin adalah senyawa kimia organik yang dikategorikan sebagai alkaloid dan ditemukan pada tanaman tertentu, seperti kentang, terong, tomat dan tembakau.
Sumber nikotin yang paling tinggi konsentrasinya terdapat pada tembakau dengan efek konsumsi berupa adiksi atau ketergantungan.
“Ketagihan nikotin berkaitan dengan mental, efeknya menyenangkan seperti tidak stres, lega, dan lebih fokus. Hal ini ada kaitannya dengan pelepasan hormon dopamin dalam tubuh,” tutur Shoim pada Sabtu.
Sementara itu, lanjut Shoim, TAR adalah partikel kimia yang dihasilkan dari rokok yang dibakar. Partikel ini terdiri dari ribuan senyawa kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker.
Jika dibandingkan dengan nikotin, kandungan TAR dalam rokok yang dibakar bersifat racun dan dapat mempengaruhi kinerja organ dalam tubuh, seperti paru-paru dan jantung.
Jenis-jenis Senyawa TAR
Dikutip dari HaloSehat.com, terdapat 4000 jenis senyawa beracun yang ada pada tar, inilah beberapa contohnya :
- Berupa Toluen semacam cairan beracun yang biasa digunakan untuk kebutuhan aktivitas industri,
- Berupa cairan Aceton yang sering digunakan untuk pembersih cat pada kuku
- Berupa Cobalt yaitu sebuah senyawa yang dapat merusak jaringan tubuh bagian dalam manusia yang dihasilkan dari kepulan asap knalpolt kendaraan, lalu kepulan asap kanlpolt itulah yang terdapat pada tar yang dapat masuk melalui ronga hidung dan mulut yang akan terlihat dampak buruknya setelah berberapa bulan atau beberapa tahun kemudian. Misalnya Penyakit pernafasan, penyakit jantung , penyakit kanker paru paru dan sebagainya.
Jumlah konsentrasi pada tar yang ada pada rokok mempunyai tingkatan yang berbeda , diantaranya :
- Tar kadar tinggi atau berat dapat dikategorikan setidaknya mengandung 25 miligram dari tar
- Tar kadar sedang dapat dikategorikan setidaknya mengandung 15 sampai 20 miligram dari tar
- Tar rendah dapat dikategorika setidaknya mengandung 7 miligram dari tar (atau kurang dari 7 mg)
TAR memang berbahaya dan mampu membuat kerusakan pada organ tubuh secara sitematik tetapi jika tar sudah bergabung dengan zat berbahaya lain dari komponen pembuatan rokok misalnya nikotin, Acetol, Hydrogen sulfide, Methyl chloride, Pyridine dan lain lain maka kekuatan bahaya yang dihasilkan terhadap tubuh menjadi tiga kali lipat.
Artikel Terkait
Nikotinnya Tak Sebanyak Rokok Konvensional, Benarkah Vape Tetap Sebabkan Kanker Paru?
Catat Nih! 'Mager' hingga Rokok Elektrik Picu Jantung Koroner Usia Muda di Indonesia
Aktivis Dorong Pemerintah Larang Iklan Rokok Melalui Internet
Pemerintah China Larang Penjualan Rokok Elektrik Rasa Buah, Apa Sebabnya?
Sri Mulyani: Cukai Rokok Rata-rata Naik 10% Tahun Depan
Cukai Rokok Siap Naik 10 Persen, Ini Alasannya
Bisnis Rokok Elektrik (VAPE) Makin Berkembang, Kemenperin Siapkan Standarisasi Produk