SINAR HARAPAN - ELON Musk semakin ketat menerapkan larangan peniruan identitas di platform media sosial yang baru diakuisisinya, Twitter.
Bos Tesla itu itu mengatakan pengguna Twitter yang melakukan peniruan identitas tanpa menyebutkannya sebagai akun 'parodi' akan ditangguhkan permanen tanpa peringatan.
Pelarangan akun impostor ini dinyatakannya lewat cuitan di akun Twitter miliknya pada pada Minggu, 6 November 2022.
Dalam tweet terpisah, Elon Musk mengatakan Twitter sebelumnya mengeluarkan peringatan sebelum penangguhan.
Tetapi karena Twitter meluncurkan verifikasi luas, tidak akan ada peringatan dan juga 'tidak ada pengecualian'.
"Ini akan diidentifikasi dengan jelas sebagai syarat untuk mendaftar ke Twitter Blue," kata Elon Musk.
Ia menyebutkan menambahkan perubahan nama apa pun akan menyebabkan hilangnya tanda centang terverifikasi untuk sementara.
Twitter pada hari Sabtu memperbarui aplikasinya di App Store Apple untuk mulai menagih USD8 (Rp125 ribu) untuk tanda centang biru.
Artikel Terkait
Perselisihan Memanas, Elon Musk Tantang Bos Twitter untuk Membuktikan Jumlah Bot Kurang dari 5 Persen
Cuitannya di Twitter Dianggap Menyinggung Indonesia, Kemenlu RI Panggil Duta Besar Ukraina
Elon Musk Kembali Posting Lelucon di Twitter, Singgung Soal Rekaman Seks
Seorang Pengguna Twitter Mengancam JK Rowling yang Ungkapkan Keprihatinan Atas Penyerangan Salman Rushdie
Masih Bertempur Lawan Twitter, Elon Musk 'Mendekat' ke China dan Tokoh Industri Lokalnya, Apa Sebab?
Elon Musk Berusaha Tunda Sidang Lawan Twitter, Katakan Hal Ini Salah Satu Penyebab Mundur dari Pembelian
Twitter Uji Coba Fitur 'Edit Button', Mungkinkan Pengguna Mengubah Cuitan Setelah Dipublikasikan
Akun Anonim Bjorkanism Masih Hilang Disuspend Twitter pada Senin Pagi, Begini Keterangan Twitter
Elon Musk Bakal Dicecar Soal Alasan Mundur dari Kesepakatan Pembelian Twitter
Twitter Hadirkan Fitur 'Edit' untuk Pengguna di Tiga Negara Berikut, Indonesia Kapan?