SINAR HARAPAN - HASIL survei Microsoft pada 2020 emenyebutkan warganet Indonesia disebut menjadi yang paling tidak sopan se-Asia Pasifik.
Hal ini dikatakan Social Media Officer Good News From Indonesia Ni Putu Ruslina Darmayanthi mengingatkan pentingnya etika dalam beraktivitas di ruang digital dengan selalu mengedepankan sopan santun.
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema "Safe and Secure Online" di Pontianak, Kalimantan Barat yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Baca Juga: Video Yusuf Mansur Mengamuk Beredar di Media Sosial, Netizen Terheran-heran Hingga Tag Deddy Corbuzier
“Sopan santun adalah landasan utama masyarakat yang beradab. Mari kita perlakukan setiap orang dengan baik dan hormati, baik itu di dunia nyata, maupun di dunia digital,” ucap Ruslina dalam rilis pers yang diterima, Senin.
Sementara pada survei Digital Civility Index pada Februari 2021, terdapat 3.640 ujaran kebencian yang diumbar di media digital dalam kurun 2018-2021.
Lalu sebanyak 27 persen responden pernah menjadi korban ujaran kebencian, 13 persen menjadi korban diskriminasi, dan 43 persen pernah termakan hoax dan penipuan.
Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Idul Fitri 1443 H yang Menyentuh Hati, Cocok Dikirim Lewat WhatsApp dan Status Media Sosial
Dia berharap hal tersebut dalam berubah dengan cara meningkatkan kesadaran atas pentingnya etika di media digital.
Ruslina mengatakan dunia digital tidak berbeda dengan dunia nyata, ada ragam kultur dan budaya yang harus dihormati.
Interaksi ragam budaya di dunia digital membutuhkan standar baru norma atau etika yang kerap disebut etika digital.
Baca Juga: Psikolog: Waspada, Media Sosial Bermanfaat Buat Remaja Namun Bisa Akibatkan Hal-hal Negatif Berikut
Sementara itu, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Rahma Santhi Zinaida yang juga menjadi pembicara dalam webinar itu mengatakan masyarakat harus memiliki pikiran yang positif ketika memasuki dunia digital.
Artinya, tidak mudah menghakimi orang dengan memberikan komentar buruk atau menghina.
“Jadilah warganet yang kreatif. Bisa dengan membuat konten yang bermanfaat atau menghibur," kata dia.
Baca Juga: Bikin Cemas, Stres, Hingga 'Cyberbullying', Waspadai Efek Buruk Media Sosial yang Perlu Diperhatikan
Hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya untuk menciptakan komunitas cerdas.
Artikel Terkait
Rusia Peringatkan Media Lokal dalam Peliputan Perang Ukraina
Meta Larang Media Rusia Monetisasi Konten
Google Blokir Media Rusia dari Penghasilan Iklan
Australia Masukkan 22 Jurnalis dan Karyawan Media Massa Rusia dalam Daftar Hitam
Disensor, Regulator Komunikasi Rusia Larang Media Beritakan Wawancara Zelensky
Video Yusuf Mansur Mengamuk Beredar di Media Sosial, Netizen Terheran-heran Hingga Tag Deddy Corbuzier
Inggris Tuduh Rusia Sebarkan Disinformasi Lewat 'Troll' di Media Sosial, Targetkan Menteri dan Pejabat Dunia