SINAR HARAPAN - MENGHINDARI lingkungan dan juga orang-orang yang toksik perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mental, kata dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ dari Universitas Indonesia.
"Hindari lingkungan serta orang-orang toksik yang memberi dampak negatif pada diri," kata pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJ) itu kepada ANTARA, Senin.
Bukan cuma orang-orang toksik dan lingkungan yang justru memberikan dampak negatif, dokter yang akrab disapa Vivi itu mengatakan kesehatan mental juga dapat dijaga dengan menghindari alkohol dan NAPZA.
Baca Juga: Timbulkan Kecemasan dan Kekhawatiran, Penggunaan Sosial Media Berlebihan Bisa Ganggu Kesehatan Mental!
Dikutip dari Webmd, orang-orang toksik adalah orang yang kehadirannya menciptakan banyak masalah dalam hidup seseorang, begitu juga rasa tidak nyaman dan stres.
Sebagai gantinya, carilah lingkungan dan orang-orang yang memberikan dampak positif terhadap hidup. Kelola juga stres dan terapkan gaya hidup sehat.
Kesehatan mental erat kaitannya dengan kesehatan raga, oleh karena itu dia menyarankan untuk mengonsumsi makanan-makanan sehat dan olahraga secara teratur.
Baca Juga: Agar Tak Berujung Gangguan Kesehatan Mental, Ini Langkah Mengelola Stres yang Baik
"Untuk menjaga kesehatan mental, penting untuk mengonsumsi makanan maupun minuman sehat yang mengandung protein dan omega-3 seperti kacang-kacangan, salmon, dan lain sebagainya," kata dia.
Zulvia pun menyarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan kadar serotonin, yaitu neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatasi kondisi depresi dan kecemasan.
Olahraga, selain dapat menyehatkan raga, juga menciptakan kebahagiaan karena bisa membantu meningkatkan hormon dopamin dan serotonin.
Dia mengingatkan juga untuk beristirahat secara cukup dan kurangi begadang agar tidak rentan terhadap kesehatan mental.
Individu yang kesehatan mentalnya terjaga bisa berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Individu tersebut dapat menyadari kemampuan diri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.***
Artikel Terkait
Psikolog Imbau Publik Beri Ruang Luas Kepada Ridwan Kamil
Psikolog Novita Tandry Beberkan Kondisi Terkini Istri Kadiv Propam Polri, Disebut Depresi dan Sulit Tidur
Hubungan Tak Disetujui oleh Orangtua? Simak Tips Mendapatkan Restu dari Psikolog Klinis Berikut
LPAI Siapkan Tim Psikolog Tangani Anak-anak Ferdy Sambo
Psikolog Bocorkan Teknik Pernapasan 456 untuk Membantu Saat Menghadapi Emosi Intens dan Tiba-tiba
Salah Satunya Masalah Kesehatan Mental, Psikolog Klinis Sebut Ini Alasan Milenial Miliki Satu atau Dua Anak
Ini Tips Langkah-langkah Memperkenalkan Pancasila pada Si Kecil dari Psikolog Anak dan Remaja
Belajar dari Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan, Psikolog: Mental Rivalitas Sehat Perlu Ditanamkan Sejak Dini