SINAR HARAPAN - LAYANAN Keamanan Federal Rusia (FSB) menangkap delapan orang yang dituduh menjadi kaki tangan serangan baru-baru ini di Jembatan Krimea.
"Sejauh ini, lima warga negara Rusia, serta tiga warga Ukraina dan Armenia yang ambil bagian dalam persiapan serangan itu telah ditangkap sebagai bagian dari kasus kriminal," kata FSB.
Setidaknya ada 12 kaki orang yang disebut terlibat dalam persiapan aksi teror sejauh ini telah diidentifikasi.
Baca Juga: Zelensky Sebut Ukraina Adalah Medan Perang Pertama Namun Rusia Sudah Membunuh Orang-orang di Eropa
Tiga orang Ukraina, dua orang Georgia, dan seorang warga negara Armenia berada di balik rencana untuk mengatur pengiriman bahan peledak dari Bulgaria pertama ke Georgia dan kemudian ke Armenia.
Warga Ukraina lainnya serta lima orang Rusia yang diidentifikasi telah menyiapkan dokumen untuk sebuah perusahaan Krimea yang tidak ada untuk menerima bahan peledak.
Dalam sebuah pernyataan, FSB mengatakan orang-orang tersebut membantu memuat 22 ton bahan peledak ke dalam sebuah truk di kota Odesa, Ukraina.
Baca Juga: Negara-negara Uni Eropa, Norwegia, Ukraina dan Inggris Dilarang Melintas di Wilayah Rusia
Kendaraan itu kemudian melewati beberapa negara lain sebelum memasuki Rusia dan meledak di jembatan Kerch Sabtu pagi, 8 Oktober 2022.
Ledakan ini akhirnya menewaskan beberapa orang dan membuat jembatan itu tidak dapat digunakan.
Artikel Terkait
UE Terbitkan Paket Sanksi Kedelapan untuk Rusia: Termasuk Pembatasan Harga Minyak dan Impor Senilai Rp104,5 T
Zelensky Sebut Ukraina Adalah Medan Perang Pertama Namun Rusia Sudah Membunuh Orang-orang di Eropa
Rusia Sebut Ledakan di Jembatan Krimea Sebagai Serangan Teroris yang Ingin Hancurkan Infrastruktur Sipil
Persilakan Negara Bagian AS yang Ingin Bergabung ke Negaranya, Anggota Parlemen Rusia: Akan Dipertimbangkan
Negara-negara Uni Eropa, Norwegia, Ukraina dan Inggris Dilarang Melintas di Wilayah Rusia
Biden Berjanji Sediakan Lebih Banyak Senjata untuk Ukraina Setelah Serangan Rusia pada Senin
Perusahaan Mark Zuckerberg Meta Dimasukkan Rusia ke Daftar Organisasi Ekstrimis dan Teroris
Peringatkan Soal Penggunaan Nuklir, G7 Ancam Rusia Bakal Hadapi Konsekuensi Akan Parah
Kepala Badan Intelijen Siber Inggris Beberkan Pasukan Rusia di Ukraina Sudah Kehabisan Senjata
Alami Gangguan Rantai Pasokan, Nissan Motor Akhirnya Keluar dari Pasar Rusia