SINAR HARAPAN - BOS Tesla Elon Musk dilaporkan menawarkan melanjutkan pembelian Twitter-nya dengan harga yang disepakati semula.
Hal ini menurut sebuah laporan pada Selasa seperti dikutip dari Washington Post.
Penawaran ini hanya beberapa minggu sebelum pengadilan ia melawan Twitter dimulai pada 17 Oktober 2022.
Media AS mengatakan orang terkaya di dunia telah mengirim surat ke Twitter.
Ia bersumpah untuk menghormati harga pengambilalihan USD54,20 per saham.
Ini mendorong lonjakan nilai saham jaringan sosial yang memicu penangguhan perdagangan.
Baca Juga: Masih Bertempur Lawan Twitter, Elon Musk 'Mendekat' ke China dan Tokoh Industri Lokalnya, Apa Sebab?
Perubahan terbaru dalam pembelian jangka panjang ini terjadi dua minggu sebelum dimulainya prosesi yang dimulai Twitter.
Saat itu Twitter berusaha menahan Elon Musk pada kesepakatan USD44 miliar atau Rp670 triliun pada bulan April.
Elon Musk dijadwalkan akan untuk diperiksa oleh pengacara Twitter akhir pekan ini sebagai persiapan untuk persidangan.
Langkah pembatalan perjanjian pembelian Twitter oleh Elon Musk memang mengejutkan banyak pihak.
Elon Musk mengatakan dalam sebuah surat pada bulan Juli bahwa dia membatalkan pembelian karena dia disesatkan oleh Twitter.
Elon Musk bersikeras soal jumlah akun bot palsu yang ada di Twitter. Tuduhan ini ditolak oleh perusahaan itu.
Artikel Terkait
Bagai Belut, Elon Musk Berupaya Lolos dari Jeratan Tuntutan Hukum Twitter dengan Cara Berikut
Elon Musk Kalah Langkah dengan Twitter, Pengadilan Putuskan Tak Akan Menunda Persidangan Hingga 2023
Masih Berkasus dengan Twitter, Elon Musk Sudah Ajak Pengusaha Coba Bisnis Baru, di Bidang Apa?
Pemegang Saham Twitter Bakal Gelar Pemungutan Suara untuk Bahas Soal Berikut
Elon Musk vs Twitter: Elon dan Twitter Saling Tuding Memperlambat Proses Dokumen untuk Persidangan