Ratu Elizabeth Berulang Kali Hadapi Kesulitan Mobilitas Namun Tetap Aktif Bekerja Hingga Menjelang Wafat

- Jumat, 9 September 2022 | 14:40 WIB
Ratu Elizabeth berulang kali hadapi kesulitan mobilitas namun tetap aktif hingga menjelang wafat. (Instagram @theroyalfamily)
Ratu Elizabeth berulang kali hadapi kesulitan mobilitas namun tetap aktif hingga menjelang wafat. (Instagram @theroyalfamily)

SINAR HARAPAN - RATU Elizabeth II tetap bekerja meskipun mengalami masalah kesehatan, salah satunya saat dia bersemangat menyapa Perdana Menteri Inggris Liz Truss pada Selasa, 6 September 2022.

Seperti disiarkan Independent, Jumat, kondisi Sang Ratu melemah setelah mengalami batuk parah dan infeksi dada.

Dia juga mengalami sakit punggung, dan telah menjalani operasi untuk tulang rawan yang sobek di lututnya.

Tetapi ketika masalah mobilitas baru-baru ini muncul kembali, kekhawatiran pada kondisi kesehatan Ratu Elizabeth meningkat.

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Mungkin Bakal Bertemu Ratu Elizabeth Bulan Depan, Tanda Hubungan Membaik?

Pada Oktober tahun lalu, dia diam-diam dirawat di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan awal.

Dia menginap semalam pertama di rumah sakit setelah delapan tahun terakhir. Sebelumnya, pada Maret 2013, dia pernah dirawat karena serangan gastroenteritis.

Delapan bulan kemudian, Ratu mengalami rasa tak nyaman di pergelangan kaki sehingga Duke of Cambridge harus mewakilinya menghadiri upacara penobatan.

Pada tahun 2016, tak lama setelah hari ulang tahunnya yang ke-90, untuk Pembukaan Parlemen Negara, dia menggunakan lift daripada menaiki 26 anak tangga.

Baca Juga: PM Inggris Liz Truss Temui Ratu Elizabeth II di Istana Balmoral Skotlandia, Segera Bentuk Pemerintahan Baru

Dia juga memutuskan untuk mengakhiri perjalanan ke luar negeri segera setelah itu.

Pangeran Wales mengatakan ibunya berada di Cenotaph for Remembrance Sunday pada November 2017, karena mengalami sakit lutut.

Itulah kali pertama kepala negara menyaksikan upacara dari balkon.

Hanya beberapa bulan kemudian, Ratu menjalani operasi mata untuk menghilangkan katarak.

Baca Juga: Terima Kunjungan Liz Truss, Memar di Punggung Tangan Ratu Elizabeth Jadi Perhatian Publik Inggris

Dia diperlakukan sebagai pasien harian dan tidak membatalkan kegiatan apa pun.

Tetapi pada Juni 2018, Ratu terpaksa menarik diri dari kebaktian di Katedral St Paul karena merasa tidak enak badan.

Pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19, Ratu dan Duke of Edinburgh mengisolasi diri di Kastil Windsor.

Pada tahun yang sama, Ratu terlepas dari masalah lututnya dan bisa mengendarai kuda poni.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Dewan Khusus Akan Umumkan Penguasa Baru dalam 24 Jam

Pada Oktober tahun lalu, dia menggunakan tongkat untuk berjalan di Westminster Abbey Service.

Pihak Istana Buckingham mengatakan Ratu mengalami masalah mobilitas episodik.

Seminggu kemudian, setelah program musim gugur yang sibuk, dia diminta oleh dokternya untuk beristirahat dan disarankan untuk membatalkan perjalanan ke Irlandia Utara.

Hari berikutnya dia kembali bekerja untuk melakukan tugas-tugas ringan.

Baca Juga: Kerumunan Besar Massa Pelayat Berkumpul di Depan Istana Buckingham Setelah Pengumuman Kematian Ratu Elizabeth

Namun, segera setelah itu, dia menarik diri dari lebih banyak keterlibatan di berbagai acara penting, termasuk KTT perubahan iklim Cop26 dan Festival of Remembrance.

Pihak Istana Buckingham mengatakan Ratu disarankan tidak melakukan kunjungan resmi.

Dia berniat menghadiri kebaktian Minggu Peringatan di Cenotaph, tetapi harus membatalkannya karena masalah punggung.

Selama lebih dari tiga bulan, dia hanya melakukan tugas-tugas ringan, termasuk audiensi virtual dan tatap muka di Kastil Windsor.

Halaman:

Editor: Rosi Maria

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X