Kapal Kuno Diperkirakan Milik Etnis Pomors yang Hidup Sekitar Abad ke-12 Ditemukan di Arktik

Di lapangan, sisi-sisinya ternyata diikat dengan cabang cemara. Sisi-sisinya terbuat dari pohon pinus, dan papannya saling tumpang tindih.

Setiap cabang yang disiapkan cukup untuk tiga atau empat jahitan, dibuat dalam jarak tertentu. Di setiap lubang mereka menancapkan peniti kayu, untuk memperbaiki jahitannya.

Baca Juga: Temuan Batu Langka Penanda Perbatasan Roma Kuno

Kemudian, semuanya didempul, diaspal, dan perahu sudah siap. Kedengarannya mudah, tetapi itu adalah kerja yang panjang dan sulit.

Pomor tidak memiliki pesawat atau gergaji. Dilihat dari jejaknya, mereka membangun kapal secara eksklusif dengan kapak, kapak dari pengrajin yang terampil.

Sebelum perahu dapat dibawa pergi dari pulau itu, ilmuwan ingin mengawetkannya dan mengoleskan antiseptik dan membungkusnya untuk memungkinkan pengeringan yang lambat.

Baca Juga: Peti Mati Mesir Kuno Dipamerkan di Dubai

Namun, setelah pemeriksaan, keputusannya adalah tidak mengenakannya dengan zat kimia apa pun.

Ilmuan selanjutnya akan membersihkan, menstabilkan dengan zat khusus dan menggambarkan temuan mereka.

Menggambarkan adalah elemen yang paling penting: membuat katalog, membuat deskripsi rinci dari setiap bagian, membuat foto dan gambar wajib.

Baca Juga: Sarkofagus Kuno Ditemukan di Bawah Katedral Notre Dame Paris

Ketika tahap ini selesai, spesialis akan memulai rekonstruksi. Deskripsi dan rekonstruksi lebih lanjut akan membutuhkan spesialis yang diundang.