Kasus Pelecehan Seksual yang Dituduhkan pada Elon Musk Diduga Terjadi Saat Berpacaran dengan Amber Heard

- Selasa, 14 Juni 2022 | 19:49 WIB
Amber Heard dan Elon Musk ketika masih berhubungan. (dok, pinterest/Bebas Baru)
Amber Heard dan Elon Musk ketika masih berhubungan. (dok, pinterest/Bebas Baru)

a SINAR HARAPAN - CEO Tesla, Elon Musk beberapa waktu belakangan diterpa rumor tuduhan pelanggaran seksual setelah pramugari SpaceX menuduhnya merabanya dan mengekspos dirinya di akhir 2016.

Dalam kerangka waktu yang sama, bos SpaceX itu diduga sedang mengencani aktris 'Aquaman' dan mantan istri Johnny Depp, Amber Heard seperti dikutip dari Business Insider.

Orang terkaya di dunia, Elon Musk, telah membantah klaim bahwa dia meraba-raba dan mengekspos dirinya kepada pramugari tersebut.
 
 
Sebuah laporan di Business Insider pada hari akhir Mei lalu menuduh SpaceX membayar mantan pramugari USD250.000 (Rp3,6 miliar) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
 
"Tuduhan liar itu sama sekali tidak benar," tulisnya di Twitter. Elon Musk menyebut artikel Business Insider itu bermotivasi politis.
 
Amber Heard sendiri saat ini baru menerima putusan gugatan pencemaran nama baik yang membuatnya harus membayar ganti rugi USD10,35 juta (Rp152,2 miliar) kepada aktor 'Pirates of the Caribbean' itu.
 
 
Walaupun begitu, keputusan ketujuh juri di pengadilan Fairfax Virginia Amerika Serikat itu memberikan Amber Heard hak untuk mendapatkan ganti rugi sebesar USD2 juta (Rp29,4 miliar) dari pihak Johnny Depp 
 
Pertama kali dilaporkan oleh media itu, orang terkaya di dunia itu dituduh menawarkan seekor kuda kepada pramugari kabin dengan imbalan pijatan erotis.
 
Sebagai bagian dari kesepakatan, wanita tersebut tidak diizinkan untuk menuntut perusahaan atau berbicara tentang dugaan insiden tersebut.
 

Bersamaan dengan dugaan waktu pelecehan itu, diduga Elon Musk dalam proses perceraian dengan istri keduanya, Talulah Riley selain tengah menjalin hubungan dengan Amber Heard.

Elon Musk telah mengumumkan rencananya untuk memilih Partai Republik dalam pemilihan berikutnya. Ia kemudian mengaitkan tuduhan pelecehan seksual ini dengan serangan musuh politik kepadanya.

"Serangan terhadap saya harus dilihat melalui lensa politik—ini adalah pedoman standar (tercela) mereka—tetapi tidak ada yang akan menghalangi saya untuk melakukannya [untuk] berjuang untuk masa depan yang baik dan hak Anda untuk kebebasan berbicara," ujarnya lewat akun Twitter.*** 

Editor: Rosi Maria

Sumber: Business Insider

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X