SINAR HARAPAN - VIDEO Yusuf Mansur berbicara dengan nada tinggi membahas PayTren beredar luas di media sosial dan menjadi topik teratas di Twitter pada Jumat, 8 April 2022 siang.
Video berdurasi 2 menit 20 detik yang beredar di Twitter ini menampilkan pria yang tampak mirip Jama'an Nurchotib Mansur
atau Ustad Yusuf Mansyur yang berbicara di depan kamera soal upayanya mengumpulkan uang Rp 1 triliun demi PayTren.
"Bisa saya ngajak ngomong Anda semua, saya butuh duit 1 triliun untuk ngerjain PayTren? Bisa? Mau Anda patungan, mau?" katanya dengan nada keras dalam video tersebut.
Baca Juga: Yusuf Mansur Digugat Rp 98,7 Triliun Karena Wanprestasi
"Kalaupun mau dan saya terima duit Anda maka saya akan makin bermasalah hari ini. Maka karena itulah saya ngamen, saya ngasong, demi Anda semua, demi satu nama: PayTren!" katanya lagi.
Dalam video ini, ia tampak menggunakan kopiah dan kacamata lebar yang menutupi matanya. "Nangis saya ini. Anda tahu saham kami sekarang berapa, yang satu nilainya bakal 1,4 triliun rupiah. Bukankah kita perlu dana?" ujarnya.
Video yang berdurasi lebih panjang dan lebih lengkap dari video di Twitter sudah diupload beberapa akun di YouYube sejak 4 hari lalu. Pada Kamis, 7 April 2022, seperti dikutip dari Kompas, dua belas penggugat kasus wanprestasi terkait investasi hotel haji atau umrah meminta ganti rugi hingga Rp 300 juta kepada Yusuf Mansur.
Baca Juga: Tips Cara Kenali Modus Penipuan Berkedok Lelang Mobil Online
Pada proses mediasi sebelumnya, penggugat meminta ganti rugi imateriel sebesar Rp 500 juta. Dalam video, yang beredar ia juga membicarakan masalah ini, soal ia masih menghadapi berbagai tuntutan hukum namun ia berusaha tidak berkeluh kesah soal masalahnya.
"Hari ini saya masih berhadapan dengan hukum ini, hukum itu. Apa saya ngadu dengan Anda semua? Dan apa Anda membela saya semua? Anda bersuara kemana-mana. Ngga saya denger juga tuh," katanya.
"Ketika banyak orang menjelekkan saya, apakah saya peduli kepada mereka semua? Tidak! Yang saya peduli seperti Musa AS: masa depan. I will bring you to tomorrow, dan saya tidak pernah tidak konsisten!" katanya keras.
Baca Juga: Pakar: Waspada Penipuan dengan Pengambilalihan Nomor Kontak
"Karena PayTren itu bukan sebuah nama biasa, dia perjuangan bos. Bagaimana kita berdiri di Tanah Air kita sendiri, bagaimana kita menjadi pemilik tanah air kita sendiri. Bukan, bukan sekadar mana itu. Bukan! Bukan sekadar nama itu!" katanya lagi.
Merespons video ini, warganet di berbagai media sosial mengugkapkan pendapat dan keheranan mereka.
Artikel Terkait
5 Langkah Ini Bantu Anda Terbebas dari Malware dan Penipuan
Berikut 5 Langkah Hindari Penipuan Siber Saat Pandemik
Penipuan Iklan Meningkat di Semua Kategori Aplikasi
Istiqlal Kaderisasi Ulama Perempuan, Kaji Kesetaraan Gender
Jenazah Ustaz Tengku Zulkarnain Dimakamkan di Pekanbaru Malam Ini