SINAR HARAPAN - SEBUAH studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa puasa memengaruhi profil lipid, yang menghasilkan penurunan kolesterol darah yang dapat mencegah serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya seperti dilansir dari Academia.
Orang yang terkena diabetes, kanker, penyakit ginjal dan hati harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
"Puasa bisa menjadi metode 'supercharging' otak. Puasa tidak hanya menggunakan cadangan lemak pengamat Ramadhan, tetapi juga membersihkan tubuh mereka dari racun berbahaya yang mungkin ada dalam timbunan lemak," ujar Dr. Wasim Jafri, Profesor Kedokteran di Universitas Aga Khan, Pakistan.
Baca Juga: 7 Ide Menu Berbuka Puasa, Cocok untuk Kamu yang Ingin Hidup Lebih Sehat
Dr. Wasim Jafri mengemukakan ini saat menyampaikan kuliah tentang 'Ramadhan dan Kesehatan' yang diselenggarakan Dr. Panjwani Center dan Sindh Innovation, Research, and Education Network (SIREN), pada Jumat awal April lalu.
"Orang yang ingin menjalankan puasa sangat disarankan untuk berhati-hati dengan banyaknya makanan berat, creamy dan gorengan, serta makanan asin dan manis," katanya.
Prof Jafri mengatakan, “Menjalankan (puasa) Ramadhan dan puasa memberikan perubahan positif pada gaya hidup dan sistem pencernaan seseorang.”
Baca Juga: 9 Tips Menghilangkan Bau Mulut yang Bikin Kurang Pede Saat Puasa
Karena tubuh orang yang berpuasa Ramadhan akan terbiasa makan lebih sedikit, sistem pencernaan mereka mendapat kesempatan untuk beristirahat dan perut mereka secara bertahap mengecil, tambahnya.
Puasa juga bisa menjadi metode 'supercharging' otak, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak baru, yang pada gilirannya mempertajam respons terhadap informasi di dunia sekitar kita, katanya.
Studi juga menunjukkan bahwa puasa juga dapat membuat otak lebih tahan terhadap stres, lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, dan dapat meningkatkan mood, memori, dan bahkan kapasitas belajar, ujarnya.
Baca Juga: Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya
Ramadhan juga merupakan kesempatan bagi orang yang menjalankan puasa untuk membuang kecanduan seperti merokok atau gula, katanya. Dengan sedikit pengendalian diri, orang dapat terus menahan diri dari kecanduan selama dan setelah puasa juga, katanya.
Ramadhan juga menurutnya waktu yang tepat untuk memulai dan mempertahankan kebiasaan sehat seperti makan lebih banyak sayuran, minum lebih banyak air, dan berolahraga secara teratur.***
Artikel Terkait
Amankah Puasa Ramadhan untuk Orang Diabetes? Ini Penjelasan Dokter Gizi UI
Jelang Ramadhan, Arab Saudi Batasi Penggunaan Pengeras Suara Masjid Hanya untuk Solat
Berhenti Serang Houthi, Koalisi Saudi Umumkan Gencatan Senjata Selama Bulan Suci Ramadhan
10 Ucapan Menyambut Ramadhan 1443 H, Cocok Dibagikan Lewat WhatsApp atau Status Sosmed
Bom di Mana-mana, Warga Muslim di Ukraina Menghadapi Ramadhan yang Sulit