SINAR HARAPAN - KANTI Utami (35) warga Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengegerkan pemberitaan nasional setelah menjadi tersangka pembunuhan anaknya sendiri.
Wanita yang merupakan ibu dari tiga anak ini tega menyayat leher anaknya dengan cutter. Akibatnya, satu dari ketiga anaknya meninggal. Sedangkan dua anaknya yang lain berhasil selamat setelah melarikan diri ke kamar dengan mengunci pintu.
Kasus ini masih diselidiki polisi, namun kuat dugaan depresi dan stres akibat tekanan ekonomi dan permasalahan hidupnyalah yang membuatnya tega melakukan hal keji tersebut pada anak-anaknya sendiri.
Psikolog klinis Enditiara Yuli Pratiwi, M. Psi menjelaskan bukan hanya berpengaruh pada mental dan mengakibatkan dorongan kekerasan seperti kasus Kanti, depresi yang tidak tertangani bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan fisik seperti gangguan pencernaan juga jantung.
Memang belum ada hubungan yang jelas antara jenis kelamin dan kecenderungan depresi. Namun, dilansir dari Medical News Today, studi yang dilakukan pada tahun 2020 menyebutkan perempuan lebih rentan untuk mengalami kesedihan dan menangis dibandingkan laki-laki. Pada laki-laki, depresi biasanya cenderung muncul sebagai amarah.
Lalu, untuk mengatisipasi hal sejenis terjadi di sekitar kita atau bahkan pada diri kita sendiri, bagaimana cara mengenali gejala depresi? Psikolog Enditiara mengatakan berikut beberapa gejala depresi yang bisa kita amati.
- Orang yang depresi biasanya akan terlihat sering sedih atau menangis
- Terlihat sering menyalahkan dirinya
- Merasa dirinya tidak berharga
- Sering marah-marah atau mudah tersinggung
- Menutup komunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya
- Tidak peduli kebersihan atau kerapihan lingkungan sekitarnya atau penampilannya
- Kehilangan minat melakukan hal-hal yang biasanya disukainya.
Baca Juga: Remaja Perempuan Lebih Rentan Depresi Selama Pandemi
Memang, ada banyak faktor yang mengakibatkan dorongan untuk bunuh diri atau melukai orang lain, depresi jadi salah satu faktor risikonya. Data menyebutkan perempuan lebih rentan untuk bunuh diri dibandingkan laki-laki.
Ini berkaitan dengan beberapa tipe depresi yang hanya dialami perempuan misalnya depresi pasca melahirkan dan premenstrual dysphoric disorder.
Ketahuilah, depresi layaknya semua penyakit bisa diatasi dengan konseling dan pengobatan. Jika dan Anda serta orang-orang di sekitar mengalaminya, Anda tidak harus mengatasinya sendirian.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Anak-anak Mulai Depresi
"Jika kita sudah merasa tidak baik-baik saja maka ceritalah ke teman. Jika teman kita dirasa tidak bisa membantu maka ada baiknya segera minta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater," jelas Enditiara lagi.
Memang, kasus depresi tidak selalu berujung pada kekerasan pada anggota keluarga atau penderitanya. Namun, efeknya tetap merugikan. "Tidak selalu mengancam nyawa tapi depresi yang tidak tertangani bisa menyebabkan gangguan jiwa," ujar Enditiara.***
Artikel Terkait
Studi: Orang Narsis Lebih Kuat Hadapi Stres dan Depresi
Psikolog: Keluarga Berperan Penting Atasi Masa Sulit Pandemi
Psikolog: Ini Empat Langkah Mudah Terapkan ‘Self Love‘
Edan Ibu Ini, Leher 3 Anaknya Disayat, Seorang Tewas yang Dua Kini Dirawat
Geger Ibu Tega Aniaya Anak Hingga Tewas, Ini Penjelasan Cara Mengatasi Depresi Menurut Psikolog Klinis