JAKARTA - Vitamin D adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk banyak proses vital, termasuk membangun dan memelihara tulang yang kuat sampai menjaga daya tahan tubuh. Hanya saja masih banyak orang yang kekurangan vitamin D.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutic, diperkirakan sekitar 50 persen orang di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin D. Padahal, jenis vitamin ini amat diperlukan oleh tubuh untuk melawan berbagai jenis penyakit.
Ada beragam sumber vitamin D, mulai dari paparan sinar matahari sampai makanan yang dikonsumsi. Tapi mana sih yang paling baik Alasan utama vitamin D dijuluki 'vitamin sinar matahari', adalah karena kemampuan tubuh kita untuk memproduksi vitamin D saat terkena sinar matahari langsung dari sinar UV.
Tubuh akan memproduksi vitamin D secara otomatis ketika terpapar sinar matahari dengan mengubah kolesterol pada kulit menjadi zat yang disebut calcitriol. Vitamin D yang didapatkan dari makanan mungkin tidak seunggul vitamin D dari sinar matahari. Meski begitu, asupan vitamin D dari makanan tetaplah penting terutama bila aktivitas harian lebih banyak dilakukan di dalam ruangan.
Beberapa sumber makanan yang tinggi vitamin D antara lain jamur, ikan tuna, kuning telur, dan hati sapi. Meski vitamin D dari sinar matahari lebih baik, bukan berarti tubuh harus terpapar dalam waktu lama. Produksi vitamin D yang terlalu banyak bisa berbahaya.
Beberapa konsekuensi dari terlalu banyak paparan sinar matahari termasuk kulit terbakar, kerusakan mata, penuaan kulit dan perubahan kulit lainnya, stroke panas dan kanker kulit.
Meskipun tidak ada rekomendasi resmi, paparan minimal 8-15 menit sudah cukup untuk menghasilkan vitamin D bagi mereka yang berkulit lebih terang. Mereka yang memiliki kulit lebih gelap mungkin membutuhkan lebih banyak waktu berjemur. (E-4)