JAKARTA - Saat Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang, memang sulit untuk menghindar dari makanan bersantan. Sebut saja opor ayam, gulai daging sapi, atau pun rendang. Kebanyakan orang juga menjadikan momen tersebut sebagai ajang balas dendam untuk menikmati makanan Lebaran sepuasnya setelah berpuasa sebulan penuh, tanpa memedulikan bahayanya.
Padahal, makanan bersantan memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi dan jika dikonsumsi berlebih akan mendatangkan berbagai macam penyakit yang berbahaya bagi tubuh.
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons dilansir dari KlikDokter, Rabu (12/5/2021), makanan bersantan yang dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda. "Santan, terutama yang rendah lemak, hanya boleh dikonsumsi sebanyak satu atau dua porsi dalam waktu seminggu," ujar dr. Jesslyn.
Bahaya konsumsi makanan bersantan berlebihan dapat menimbulkan penyakit. Hal ini berkaitan dengan berbagai kandungan di dalamnya yang memang tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Dalam 240 gram santan mengandung 554 kalori energi, 5 gram protein, 13 gram karbohidrat, 5 gram serat, dan 57 gram lemak (51 gram lemak jenuh).
Faktanya Menurut American Heart Association dilansir dari CNN Indonesia (12/5/21), mengonsumsi banyak lemak, terutama lemak jenuh, sangat berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit pembuluh darah, seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke. Ini karena lemak jenuh yang masuk ke tubuh akan menyebabkan peningkatan kolesterol jahat (LDL).
Berikut beberapa dampak buruk akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan saat lebaran:
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Bahaya konsumsi makanan bersantan berlebihan saat lebaran ini mungkin sudah dipahami kebanyakan orang, yaitu meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, tidak sedikit orang menyepelakannya.
Setiap 300 ml santan kaya akan lemak jenuh yang mengandung hampir 90 persen dari total kebutuhan dalam sehari. Begitu juga dengan seporsi kelapa kering yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng. Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan.
Konsumsi santan yang berlebih dalam makanan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh lemak atau kolesterol jahat yang membuat timbunan plak dan menyumbat pembuluh darah.
2. Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah
Setiap 300 ml santan kaya akan lemak jenuh yang mengandung hampir 90 persen dari total kebutuhan dalam sehari. Begitu juga dengan seporsi kelapa kering yang biasa digunakan sebagai bumbu rendang dan serundeng. Bahkan, secangkir kelapa kering memiliki lemak jenuh lebih dari 100 persen batas atas yang disarankan.
Konsumsi santan yang berlebih dalam makanan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh lemak atau kolesterol jahat yang membuat timbunan plak dan menyumbat pembuluh darah Anda.
3. Peningkatan gas dan asam lambung