JAKARTA - Pada beberapa kondisi, orang yang menjalankan ibadah puasa harus tetap minum obat secara rutin. Namun, selain tak bisa diminum pada jam berpuasa, konsumsi obat tertentu bisa menimbulkan efek samping jika tak dibarengi jam makan teratur. Paling sering, yakni timbul maag.
Mengacu pada jurnal National Centre for Biotechnology Information (NCBI), konsumsi obat saat berpuasa perlu disesuaikan dengan cara pemberian, waktu minum, dan jaraknya dengan waktu makan. Jenis obat tertentu tidak membatalkan puasa meski dimasukkan ke tubuh sembari menahan makan dan minum.
Di antaranya obat tetes mata dan telinga, obat yang dioleskan ke kulit, area intim, suntikan, dan jenis obat kumur yang tidak ditelan. Lalu, bagaimana cara minum obat yang aman saat berpuasa? Berikut cara-caranya, dikutip dari sejumlah sumber:
1. Perhatikan jam makan
Jika obat memiliki aturan minum 3 kali sehari dengan rentang waktu 8 jam, pastikan obat diminum ketika waktu sahur, berbuka, dan sebelum tidur.
Untuk meminimalkan rentang waktu yang terlalu jauh lantaran puasa berlangsung sekitar 14 jam per hari, cobalah minum obat sedekat mungkin dengan waktu imsak, mepet sebelum waktu sahur habis.
2. Perhatikan dosis
Dikutip dari laman resmi Twitter Kementerian Kesehatan RI, aturan dosis obat bisa menyesuaikan waktu sahur, berbuka, dan menjelang tidur. Jika obat perlu diminum 1 kali sehari, minumlah saat sahur atau berbuka. Jika perlu diminum 2 kali sehari, minum pada waktu sahur dan berbuka.
Jika perlu diminum 3 kali sehari, disela dengan rentang waktu 5 jam, yakni pukul 18.00, 23.00 dan 04.00.
3. Konsultasi dengan dokter jika ada penyakit berat
Pada beberapa penyakit, konsumsi obat mesti terus jalan untuk mempertahankan kondisi tubuh. Misalnya pada penyakit pernapasan, hipertensi, dan diabetes. Agar ibadah puasa tetap bisa berlangsung, usahakan agar jadwal minum obat teratur sesuai instruksi dokter. (E-4)