SINAR HARAPAN - PERUSAHAAN start-up Elon Musk Neuralink pada hari Kamis mengatakan telah mendapat persetujuan dari regulator AS untuk menguji implan otaknya pada manusia.
Neuralink mengatakan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk studi klinis manusia pertamanya adalah "langkah pertama yang penting" untuk teknologinya.
Ini dimaksudkan untuk memungkinkan otak berinteraksi langsung dengan komputer.
"Kami sangat senang untuk berbagi bahwa kami telah menerima persetujuan FDA untuk meluncurkan studi klinis manusia pertama kami," kata Neuralink dalam sebuah posting di Twitter yang dikelola Musk.
"Ini adalah hasil kerja luar biasa tim Neuralink yang bekerja sama erat dengan FDA."
Perekrutan untuk uji klinis belum dibuka, menurut Neuralink.
Baca Juga: 15 Fakta Soal ChatGPT OpenAI, Ternyata Masih Terkait ke Elon Musk, Microsoft, Juga Google
Tujuan dari implan Neuralink adalah untuk memungkinkan otak manusia berkomunikasi langsung dengan komputer, kata Elon Musk saat presentasi oleh perusahaan rintisan pada bulan Desember.
"Kami telah bekerja keras untuk mempersiapkan (implan) manusia pertama kami, dan jelas kami ingin sangat berhati-hati dan yakin itu akan bekerja dengan baik sebelum memasukkan perangkat ke manusia," katanya saat itu.
Elon Musk pada Juli 2019, yakin bahwa Neuralink akan dapat melakukan tes pertamanya pada manusia pada tahun 2020.
Baca Juga: Perkenalkan Linda Yaccarino, Bos Baru Twitter yang Dipercaya Elon Musk
Prototipe produk, yang seukuran koin, telah ditanamkan di tengkorak monyet, dan menjadi demonstrasi yang diperlihatkan perusahaan itu.
Pada presentasi Neuralink, perusahaan menunjukkan beberapa monyet "memainkan" video game dasar atau menggerakkan kursor di layar melalui implan Neuralink mereka.
Elon Musk mengatakan perusahaan akan mencoba menggunakan implan untuk memulihkan penglihatan dan mobilitas manusia yang telah kehilangan kemampuan tersebut.