SINAR HARAPAN - MENANGIS mendadak atau sering menangis bisa menjadi salah satu gejala depresi.
Menangis dapat terjadi karena seseorang mengalami banyak emosi, dari kegembiraan hingga kesedihan. Namun sebagai bagian dari depresi, menangis bisa terjadi tanpa alasan jelas.
Secara umum, para ahli percaya mengekspresikan tangisan emosional bisa menjadi hal yang baik untuk Anda.
Baca Juga: Waspada Moms, Baby Blues yang Tak Tertangani Bisa Berujung Depresi
Sama seperti refleks tubuh alami lainnya seperti menguap atau bersin, menangis dapat memberikan perasaan puas atau lega secara fisik.
"Sebagian ada yang merasa bahwa menangis memberikan kelegaan, membuat mereka merasa lebih ringan dan lebih tenang," ujar seorang psikiater di New York City, dr Gauri Khurana seperti dilansir laman Psych Central.
Dia mengatakan, menangis sering dipandang sebagai katarsis, yang berarti membantu melepaskan perasaan stres dan membantu memodulasi bahan kimia dalam tubuh.
Baca Juga: 5 Makanan untuk Kembalikan Kondisi Fisik Wanita Setelah Melahirkan, Bantu Lawan Depresi Pospartum
"Seperti menurunkan kortisol dan meningkatkan oksitosin dan endorfin, dan membuat orang merasa lebih baik," ucapnya.
Dr Khurana menyebut, meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa menangis tidak selalu membantu orang merasa lebih baik. “Tetapi dalam pengalaman klinis saya, itu menenangkan orang ketika mereka berada dalam suasana hati yang tinggi,” kata dia.
Beberapa ahli percaya bahwa pentingnya air mata emosional lebih berpengaruh efeknya pada orang lain. Artinya, meneteskan air mata emosional merangsang respons kepedulian dan perlindungan dari orang lain.
Baca Juga: Bahaya Kekurangan Vitamin B12: Kekurangan Sel Darah Merah Hingga Meningkatnya Peluang Depresi
Menurut Khurana, beberapa ahli berpendapat menangis dapat melepaskan hormon stres seperti kortisol yang menumpuk di dalam tubuh.
Mereka percaya bahwa setelah menangis, orang umumnya merasa lebih baik.
Sebuah studi pada 2014 menunjukkan, menangis dapat memberikan efek menenangkan dan melepaskan endorfin, atau hormon perasaan baik.
Artikel Terkait
Waduh, Hasil Studi Sebutkan Obesitas Intai Orang Depresi
Remaja Perempuan Lebih Rentan Depresi Selama Pandemi
Dampak Covid-19, Anak-anak Mulai Depresi
Geger Ibu Tega Aniaya Anak Hingga Tewas, Ini Penjelasan Cara Mengatasi Depresi Menurut Psikolog Klinis
Kasus Ibu Aniaya Anak di Brebes Hingga Tewas Jangan Sampai Terulang, Yuk Kenali Gejala-gejala Depresi!
Studi: Waspada, Orang dengan 'Anxiety' dan Depresi Berisiko Alami Penyakit Kronis Hipertensi hingga Kanker