Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Manado Bertambah Jadi Lima Orang

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 08:50 WIB

Basarnas Manado melakukan evakuasi warga korban banjir. ANTARA/HO-Humas Basarnas Manado (1)

SINAR HARAPAN--Korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di kota Manado telah bertambah menjadi Lima orang.

Empat orang dikabarkan meninggal karena terdampak tanah longsor, sedangkan sato korban lainnya meninggal akibat banjir.

Dikutip Okezone.com, korban meninggal akibat tanah longsor di Kairagi weru lingkungan 2, Kec. Paal Dua yakni Stansye Tomas sekeon (70), Jemmy Moniaga (56), Magdalena Soda (67) dan Frizenli Arabaan (8).

Sedangkan korban meninggal akibat banjir terjadi di Kelurahan Pandu Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken atas nama Agus Manumpil (62). 

Basarnas Manado mengerahkan enam perahu karet untuk melakukan evakuasi korban banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat.

"Personel yang diturunkan sebanyak 40 orang dengan enam perahu karet sehingga bisa membantu warga yang terdampak banjir untuk dilakukan evakuasi," kata Kepala Basarnas Manado Monce Brury.

Dia mengatakan, dalam melakukan penanganan banjir, tim SAR gabungan seperti Basarnas, RAPI, BPBD, TNI, Polri, serta unsur SAR di wilayah Manado bersama-sama melakukan evakuasi kepada warga yang terdampak.

Menurut dia, rata-rata yang dievakuasi warga lanjut usia, anak-anak, ibu-ibu, serta orang sakit yang tidak bisa evakuasi mandiri.

"Sampai malam ini, Basarnas telah melakukan evakuasi kurang lebih 129 orang yang terdampak banjir di berbagai titik," katanya, dikutip Antara.

Menurut dia, warga yang rumahnya diterjang banjir dan rusak dievakuasi di pos darurat yang didirikan TNI dan Polri, seperti di Bailang," katanya.

Dia mengimbau warga untuk melihat situasi kondisi cuaca.

"Jika hujan tidak berhenti dengan kondisi air yang mulai naik, agar melakukan evakuasi mandiri sebelum terjebak dalam banjir," katanya.

Banjir melanda Manado terhadi beberapa hari setelah peresmian bendungan Kuwil-Kawangkoan yang diklaim bisa mengendalikan banjir di Manado. Bendungan tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (19/1/2023).

 

Muncul pertanyaan masyarakat mengenai efektivitas pengendalian banjir bendungan yang dibangun dengan biaya Rp 1,9 triliun tersebut.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I, I Komang Sudana, menjelaskan di Kota Manado ada 8 Daerah Aliran Sungai (DAS), 5 di antaranya sungai besar. Keberadaan Bendungan Kuwil -Kawangkoan untuk pengendalian banjir di DAS Tondano saja.

 

Editor: Banjar Chaeruddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X