Ilustrasi (dok/telisik.id)
SINAR HARAPAN--Bencana banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara, mengakibatkan dua orang meninggal dunia, media setempat melaporkan.
Dikutip dari Tribun Manado, dua orang meninggal karena longsor di Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Mapanget, Manado. Tanah longsor terjadi di pemukiman yang bersebelahan dengan kompleks Angkatan Laut.
Sementara itu, Antara melaporkan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sam Ratulangi membantu evakuasi warga yang tinggal di bantaran sungai di depan RS TNI AU Charles Suoth, Lapangan, Mapanget, Manado, Jumat.
"Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pnb Muhammad Mujib, memerintahkan untuk turun tangan mengamankan warga dari terjangan volume air sungai yang deras," kata Kapen Lanud Sam Ratulangi Manado Letkol (Sus) Michiko Moningkey.
Dia menambahkan anggota Lanud Sam Ratulangi mengevakuasi warga dengan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus.
Dia mengatakan evakuasi dan bantuan medis langsung dilakukan oleh RS TNI AU Charles Suoth.
"Anggota Lanud Sam Ratulangi yang lainnya menyalurkan makanan siap saji berupa nasi bungkus kepada warga masyarakat yang terkena dampak banjir," katanya.
Sebanyak delapan kepala keluarga atau kurang lebih empat puluh orang yang terkena dampak hujan intensitas tinggi, di sekitar Markas Komando Lanud Sam Ratulangi Manado di Lapangan Mapanget.
Dilaporkan pula bahwa Kapolsek Mapanget Iptu I Gusti Ayu Utami memimpin langsung proses evakuasi dan memberikan bantuan bagi warga korban tanah longsor yang terjadi di Lingkungan IV Kelurahan Kairagi 1, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (27/1) 2023.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan tanah longsor tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah Kota Manado dan sekitarnya, yang turun sejak Kamis (26/1) malam.
“Setelah mendapat info terjadinya tanah longsor, Kapolsek Mapanget bersama anggota segera mendatangi lokasi, kemudian mengimbau warga agar menjauh dari sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan,” kata Abast.
Setelah itu, Kapolsek Mapanget bersama anggota mengevakuasi warga yang terdampak tanah longsor dengan menggunakan mobil dinas polsek setempat. Informasi diperoleh sementara menyebutkan, terdapat 8 rumah warga yang terdampak tanah longsor di Lingkungan IV Kelurahan Kairagi 1.
“Sedangkan warga yang dievakuasi sementara ke kantor Kelurahan Kairagi 1 berjumlah 43 orang. Terdiri dari, 22 anak-anak, 11 dewasa, enam orang tua, dan 4 lanjut usia. Warga dievakuasi dengan menggunakan mobil patroli Polsek Mapanget. Informasi diperoleh, ada satu korban yang dirawat di RS AURI Manado,” kata Abast
Tidak hanya mengevakuasi, Kapolsek Mapanget juga memberikan bantuan kepada para warga yang dievakuasi tersebut.