• Selasa, 26 September 2023

Kegempaan Gunung Anak Krakatau Sudah Terjadi Tiga Kali, Masih Status Siaga Level III

- Sabtu, 7 Januari 2023 | 12:41 WIB
Pesisir Pantai Teluk Labuan Pandeglang terlihat Kawasan Gunung Anak Krakatau tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati. (Antara/Mansur)
Pesisir Pantai Teluk Labuan Pandeglang terlihat Kawasan Gunung Anak Krakatau tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati. (Antara/Mansur)


SINAR HARAPAN - Kegempaan Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung terjadi sebanyak tiga kali dengan amplitudo 20 milimeter dan durasi selama tujuh detik.
 
Kondisi status Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian 157 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih siaga Level III.

Demikian dikutip dari laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran GAK, Anyer, Kabupaten Serang, Sabtu 7 Januari 2023.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi dengan Lontarkan Abu Setinggi 100 Meter

Kegempaan Gunung Anak Krakatau, Sabtu (4/1) mulai pukul 00.00 -06.00 WIB sebanyak tiga kali dengan amplitudo antara 4 - 20 milimeter dan durasi berkisar 4 - 7 detik.
 
Secara visual kawasan Gunung Anak Krakatau tertutup kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati dengan potensi cuaca mendung dan hujan.
 
Begitu juga hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 1 kali kejadian dengan amplitudo 44 milimeter, S-P - detik dan durasi selama 8 detik.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi

Sedangkan, vulkanik dangkal sebanyak 1 kali kejadian dengan amplitudo 4 milimeter dan durasi 5 detik.
 
Vulkanik dalam terjadi sebanyak 2 kali, S-P 1.5-1.7 detik dengan durasi 14-15 detik.

Microtremor/tremor menerus dengan amplitudo 1-7 milimeter dan amp dominan 1 milimeter.

Baca Juga: 40 Pendaki Berada di Gunung Marapi Sumatera Barat saat Erupsi, Nasibnya Belum Diketahui

"Kami minta nelayan, pendaki maupun wisatawan dilarang mendekati gunung berapi di Selat Sunda dan direkomendasikan hanya radius 5 kilometer," katanya.
 
Sejumlah nelayan Teluk Labuan Pandeglang berada di pesisir Pantai Banten bagian barat yang berhadapan dengan kawasan Gunung Anak Krakatau hingga kini tetap melakukan aktivitas melaut.
 
Mereka para nelayan tidak terpengaruh adanya kegempaan Gunung Anak Krakatau, karena sudah hal biasa.

Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi Melontarkan Abu Setinggi 300 Meter, Warga Diminta Tenang

"Kami sekarang melakukan pelelangan hasil tangkapan, seperti hari normal dan tidak terpengaruh adanya aktivitas gunung berapi di Selat Sunda," kata Yanto, nelayan Teluk Labuan, Pandeglang.***

Editor: Norman Meoko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

X